Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Friedrich Froebel, Pendiri TK Pertama di Dunia

25 April 2024   05:20 Diperbarui: 25 April 2024   05:30 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frobel dan ilustrasi sekolah TK pertamanya (sumber: communitplaythings.co.uk)

Froebel mempunyai keyakinan bahwa pengajar bergender wanita memiliki kelebihan dalam kepekaan dan kualitas terbaik untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak dalam membantu perkembangan keterampilan emosional mereka. 

Maka dari itu,  Froebel membuka sekolah pelatihan hanya untuk guru bergender wanita wanita. Namun dalam perjalanannya, ide Froebel tersebut ditentang oleh pemerintah Jerman yang sedang membangun kekuatan militernya, pasca perang Napoleon, dan  pemerintah Jerman pun mengambil keputusan untuk menutup semua sekolah yang didirikan Froebel pada tahun 1851.

Akan tetapi konsep pendidikan yang dirintis oleh Froebel ini justru terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Banyak negara belahan Eropa lainnya serta Amerika akhirnya mulai membuka Kindergarten untuk berbagai kalangan. Bahkan, antara tahun 1900-an dan awal Perang Dunia I, Inggris dan Prancis mulai membuka Kindergarten atau Frobelschool gratis untuk anak-anak yang kurang mampu.

Froebelschool pun akhirnya merambah ke Hindia Belanda pada awal abad 20, namun sekolah ini hanya diperuntukkan bagi kaum kulit putih saja. Dan pada tahun 1919 berdirilah Taman Kanak-Kanak pertama yang didirikan oleh orang Indonesia asli yang diperuntukkan bagi kaum pribumi masa itu, yaitu Froebelschool Aisyiyah oleh Nyai Ahmad Dahlan, istri dari Kyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, namun kemudian namanya diganti menjadi Bustanul Athfal, yang artinya 'kebun anak-anak' dan BA Aisyiyah hingga kini masih eksis berdiri hingga kini dan tersebar di seluruh Indonesia. Pasca Kemerdekaan Indonesia, pemerintah pun mulai mendirikan beberaa sekolah konsep Froebelschool, namun mengganti frasenya menjadi 'Taman Kanak-Kanak', namun masih terbatas di kota-kota besar saja.

Pada medio 1980-an dimana semakin berkembangannya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini dan kondisi stabilitas ekonomi yang mulai membaik. 

Di berbagai tempat, mulai banyak taman kanak-kanak yang didirikan baik di kota dan pedesaan, dengan target menyasar anak usia 3-4 tahun dengan konsep Kelompok Bermain atau Kober.

Hingga akhirnya Pemerintah  mengeluarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah yang memberikan jaminan status pendidikan anak-anak --saat itu yang disebut pendidikan prasekolah. Sehingga Pendidikan prasekolah dapat diakui sebagai bagian konsep pendidikan  dari  sistem pendidikan nasional.

Maka dengan berlakunya peraturan tersebut, lembaga pendidikan swasta makin pun turut meramaikan pendidikan prasekolah ini dengan mengenalkan berbagai macam konsep pembelajaran, mulai dari taman kanak-kanak berbasis kurikulum pendidikan agama hingga taman kanak-kanak berbasis kurikulum internasional, dan sampai saat ini, konsep taman kanak-kanak semakin beragam, dengan penambahan materi pendidikan seperti outbond, ketangkasan, toilet training dan lainnya.

Froebelschool atau Taman Kanak-Kanak bukanlah sekedar tempat bermain belaka bagi anak-anak usia dini, tetapi justru bagian penting dalam fase usia emas anak-anak kita, maka sejatinya konsep bermain adalah esensi  dari pembelajaran anak usia dini itu sendiri. Semoga Bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun