Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Qatar, Bukan Negara Sepak Bola Kemarin Sore

17 April 2024   10:14 Diperbarui: 17 April 2024   11:53 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang di final, mereka harus mengakui raksasa sepak bola jaman itu, yaitu Jerman Barat. Dalam laga pamungkas tersebut, Qatar harus mengakui keunggulan Tim Panser dengan skor 4-0. Bintang legendaris Qatar pada saat itu Bilal Badr, mengutarakan laga mengalahkan Brazil dan Inggris adalah sesuatu yang tak terlupakan dalam persepakbolaan negaranya serta karirnya.

Di tahun 1992, mereka pun kembali menoreh prestasi manis dalam ajang yang sama, dimana mereka mampu lolos hingga babak perempat final.

Dalam ajang Gulf Cup, suatu turnamen antar negara-negara Teluk Persia, mirip dengan turnamen AFF di Asia Tenggara, Qatar pun punya prestasi mentereng, di mana mereka sudah mengoleksi 3 gelar juara.

Dalam ajang piala Asia U-19 2014 di Myanmar, mereka pun secara mengejutkan menjadi juara, dengan mengandaskan Korea Utara 1-0 di babak final. Di mana dalam turnamen yang sama, Indonesia yang diperkuat Paulo Sitanggang dkk, tidak lolos babak grup, malah terbenam di posisi buncit grup, dikalahkan berturut-turut oleh Uzbekistan, Australia dan Uni Emirat Arab.

Prestasi paling mengejutkan adalah ketika mereka berhasil menjuarai Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab, padahal saat itu mereka sedang terkena sanksi politik, di mana dalam kejuaraan tersebut, mereka disanksi tidak boleh ada supporter Qatar yang bisa hadir menonton langsung.

Prestasi tersebut diulang kembali oleh Qatar, yang menjuarai Piala Asia 2023 di rumah mereka sendiri, seolah menegaskan bahwa mereka adalah raksasa sepak bola Asia baru.


Sederet prestasi hebat Qatar tersebut tentunya tidak mungkin hanya dibangun semalam atau mengandalkan pemain naturalisasi seperti yang sedang dilakukan timnas kita sekarang.

Ada beberapa faktor, mengapa negara mungil ini bisa berprestasi hebat jika dibandingkan dengan sepak bola negara kita yang sudah dibangun semenjak jaman colonial, berikut beberapa faktor yang membuat prestasi sepak bola negara Qatar mentereng.

Dibangun Pangeran Gila Bola

Selayaknya negara-negara Arab kaya minyak lainnya, Qatar dikuasai segelintir elite para Ke-Emiran atau Kepangeranan bangsawan Arab.

Adalah keluarga klan Al-Thani penguasa negara Qatar, yang benar-benar serius membangun investasi bidang olahraga, termasuk sepak bola.

Keluarga Al-Thani hampir seluruhnya bersekolah di Inggris, sehingga semua pangeran-pangerannya tak ayal juga menggandrungi olahraga sepak bola semasa di Inggris. Sebut saja Sheikh Jassim, salah satu pangeran klan Al-Thani yang berhasil membeli Manchester United, atau ayahnya Sheikh Tamim yang berinvestasi besar-besaran membangun stadion sepak bola taraf Internasional, hingga akhirnya sukses menyelenggarakan Piala Dunia 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun