Sebagai penari Legong Lanang, mendapatkan ujian kesabaran dalam berekspresi, melatih kekuatan tubuh karena menarikan gerakan perempuan.
Alumni SMAN  2 tahun 65. Penglingsir Puri Kaleran Peliatan Ubud. Anak Agung Gde Bagus Mendera Erawan, beristrikan seorang perempuan Jepang yang juga seorang seniman lukis, Jero Hadi Kencana Wulandari.  Beliau menamatkan pendidikan ASTI, sekarang dikenal dengan  ISI, tahun 1971 bersama I Wayan Dibia. Beliau menjelaskan bahwa dengan menari berharap bisa senantiasa berkarya, untuk mengajegkan Seni dan Budaya Bali.
Kolaborasi perdana bersama sanggar seni tari dari Butoh, Jepang, berjudul Tri Premana, berikutnya, Legong Lanang Nandira Jaya Pangus pada tanggal 12 Desember tahun 2012, bertemakan Jaya Pangus, kemudian Legong Lanang Nandira Indra Maya Danawa, pada tanggal 25 Januari 2015, Â Legong Lanang Nandira Raja Bedahulu pada tahun 2017.
"Hidup saya untuk menari, oleh menari dan dari menari, sudah semenjak tahun 1959, hingga kini, saya akan terus menari, Tari adalah panggung kehidupan saya", tutur beliau dengan penuh semangat.