Mohon tunggu...
Sule Maarif
Sule Maarif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bobotoh penggemar Man United

https://twitter.com/Sule35Arif?s=08

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menantikan Kejutan dari PKS

5 April 2019   05:07 Diperbarui: 5 April 2019   05:21 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara dan pamor PKS naik hingga semakin diperhitungkan. 10 tahun masa SBY di pemerintahan merupakan masa-masa paling indah dalam sejarah PKS dan menguasai Jawa Barat selama 10 tahun membuat PKS semakin berjaya dengan naiknya suara PKS di Pemilu 2009.

Nasib buruk mulai menimpa PKS dengan banyaknya kader yang terjerat kasus hukum. Kasus suap impor daging Presiden PKS Lutfi Hassan Ishak adalah pukulan terberat PKS, kasus tersebut membuat oleng partai. Sangat tak elok partai yang "menjual" agama kok makan duit haram. Imbasnya kasus sapi ini merontokkan elektabilitas PKS yang mengklaim sebagai partai dakwah dan partai kader, tak heran suara PKS turun di Pemilu 2014.

Koalisi besar Prabowo-Hatta dalam partai PKS, PAN, Gerindra, Golkar dan PPP tidak berhasil membawa pada kemenangan. Kalah oleh Jokowi-JK yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. Sejak saat itulah dimulai era PKS berada di oposisi. PKS tidak berada dalam lingkaran kekuasaan dengan segala kenikmatannya, konflik internal PKS dengan Fahri Hamzah yang dimenangkan oleh Fahri di pengadilan menambah citra partai semakin terpuruk.

Kekalahan paslon kepala daerah yang diusung PKS di berbagai wilayah terutama Jawa Barat yang 10 tahun dikuasai semakin membuat elektabilitas PKS semakin menurun. Sedikit hal yang membuat PKS berbahagia adalah kemenangan pasangan yang di usung PKS di DKI dan Sumut walau tidak ada kader PKS didalamnya.

Seperti disinggung sebelumnya, hasil survei bahkan menempatkan PKS pada zona merah dan terancam tidak lolos ambang batas. Tentu saja ini kabar sedih bagi PKS.

Prabowo-Sandi yang sejatinya adalah Gerindra tidak memberikan efek ekor jas yang bisa didapat oleh PKS. Daya tawar PKS yang lemah menerima saja 9 kadernya yang diajukan menjadi Cawapres tidak satu pun diambil.

Beredar kabar adanya kardus yang diberikan kepada PKS dan juga PAN sehingga menerima paslon Prabowo-Sandi. Ditambah iming-iming jabatan Wagub DKI yang ditinggalkan Sandiaga Uno akan diberikan kepada PKS, menjadikan PKS tetap all out berjuang memenangkan Prabowo-Sandi.

Tetapi pada prosesnya pengajuan 2 Cawagub DKI dari PKS yang terkesan di ulur-ulur oleh Gerindra membuat PKS sempat berang dan mengancam akan mematikan mesin partainya untuk pemenangan Prabowo-Sandi. Namun hal tersebut direspon Hashim Djojohadikusumo dengan menjanjikan jatah menteri untuk PKS 6 kursi untuk memacu kembali semangat kader PKS memenangkan Prabowo-Sandi.

Koalisi Prabowo-Sandi seperti kapal oleng. Dan kapal oleng bisa menenggelamkan salah satu awak kapalnya untuk mencari keseimbangan.

Mendekati akhir kampanye tampaknya impian PKS akan menjadi sekedar impian.Tak ada satu pun rilis hasil survei lembaga kredibel yang memenangkan Prabowo-Sandi, kecuali hasil survei internal Gerindra yang dirahasiakan.

Tampaknya PKS akan mengalami hal yang sama dengan periode 2014-2019, menjadi oposisi kembali. Itu pun kelolosan ke parlemen belum sepenuhnya aman. Tetapi saya pribadi yakin PKS masih bisa lolos ke parlemen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun