Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Money

Kopi Nusantara dalam Persaingan Pasar Dunia

16 Agustus 2017   07:47 Diperbarui: 16 Agustus 2017   07:50 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia mendapatkan anugerah sumberdaya alam yang sangat melimpah yang tidak dimiliki oleh negara lain. Sumberdaya tersebut tentunya sebagai modal besar dalam memenuhi kebutuhan dasar penduduk yaitu pangan, sandang dan papan. Salah satu komoditas yang sangat menjadi pilihan dan handalan Indoensia adalah komoditas perkebunan terutama tanaman kopi. Kopi Indonesia sangat terkenal terutama di tingkat dunia. oleh sebab itu permintaan pasar dunia terhadap kopi Indonesia sangat besar sepanjang masa.

Saat ini, sebagian besar tanaman kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah kopi robusta (90%) dan sisanya kopi arabika. Penanaman kopi di Indonesia dimulai tahun 1696 dengan menggunakan jenis kopi arabika. Namun, penanaman jenis kopi ini kurang berhasil. Tahun 1699 pemerintah Hindia Belanda mendatangkan lagi kopi arabika, kemudian berkembang dengan baik di Pulau Jawa. Kopi arabika yang dikenal sebagai kopi jawa (java coffee) tersebut memiliki kualitas yang sangat baik dan merupakan komoditas ekspor penting selama lebih dari 100 tahun.

Peringkat Indonesia sebagai produses kopi terbesar di dunia terus menurun hingga menduduki peringkat keempat pada tahun 2015 setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Padahal pada tahun 2011 Indonesia menduduki urutan ke ketiga dan bahkan sebelumnya sempat menjadi negara eksportir kopi terbesar kedua dunia.Kenaikan produksi kopi Indonesia naik 1-2 persen per tahun dan belum mampu mengalahkan produksi Brazil, Vietnam dan Kolombia.

Permasalahan berikunya yang dialami oleh kopi Indonesia adalah tidak stabil karena petani tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengolah kopi dengan mutu yang sama setiap kali panen. Mulai dari proses penanaman, kadar air, cara pengeringan pada umumn ya petani kurang memiliki pengetahuan komprehensip dan hal tersebut menjadi tanggungjawab dari pemerintah dan swasta (pengusaha/pedagang) terutama melalui kegiatan diseminasi dan pendampingan teknologi. 

Berbeda dengan negara lain seperti Vietanam dimana pemerintah memposisikan diri dan berperan aktif dalam mendukung sektor pertanian khususnya komoditas kopi, selain itu negara tersebut telah memiliki sistem pertanian yang sudah matang dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas perkebunan kopi menjadi tinggi.

Langkah Menggenjot Produksi Kopi Nasional

Upaya untuk mengembalikan eksistensi kopi nasional sebagai komoditas unggulan harus ditempuh dan menjadi target pemerintah saat ini dan dimasa mendatang terutama dalam menjadikan kopi sebagai sumber devisa strategis. Kopi harus menndapatkan penanganan serius baik dari peningkatan kualitas dan kuantitas serta harus mampu menggairahkan pendapatan petani melalui harga yang kompetitif.

Saat ini, tercatat produksi biji kopi di Indonesia menguasai 6,7 persen dari pasar dunia atau sekitar 748 ribu ton. Dari kapasitas tersebut, tingkat produksi kopi robusta mencapai 80,4 persen atau sekitar 601 ribu ton sedangkan tingkat produksi kopi arabika mencapai 19,6 persen atau sekitar 147 ribu ton. Sementara itu, total luas perkebunan kopi yang tersebar di Nusantara mencapai lebih dari 1,5 juta hektar.

Terdapat 4 metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas budidaya tanaman kopi di Indonesia, antara lain: (1) Intensifikasi Tanaman Kopi, yaitu melakukan intensifikasi berarti meningkatkan pemeliharaan dan perawatan terhadap tanaman kopi yang dibudidayakan. Pohon-pohon kopi yang mendapatkan perlakukan secara intensif diharapkan dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah yang lebih banyak. Perlakuan-perlakuan tersebut meliputi pemupukan memakai pupuk yang seimbang serta pemberantasan hama dan penyakit dengan efektif. Aspek lingkungan juga perlu diperhatikan sedemikian rupa untuk mendukung produktivas dari tanaman budidaya, (2) Rehabilitasi Tanaman Kopi, yaitu melakukan rehabilitasi berarti perbaikan tingkat produktivitas tanaman kopi dari yang semula rendah diubah ke minimal menjadi normal kembali. Dalam pengerjaannya, tanaman kopi dapat dipangkas mulai dari bagian cabang sampai dengan batang. Bisa juga dengan melakukan penyambungan terhadap lorong tanaman kopi, (3) Peremajaan Tanaman Kopi, peningkatan terhadap hasil panen tanaman kopi bisa dikerjakan pula melalui penggantian tanaman dengan bibit baru. Seiring makin menuanya tanaman kopi, tumbuhan ini semakin tidak produktif lagi. Tanaman kopi yang berusia tua juga lebih rentan terkena serangan hama dan penyakit. Alhasil tingkat produktivitas kopi pun rendah sekali. Untuk mengatasinya, menghilangkan tumbuhan kopi lama dan menanam tumbuhan kopi yang baru bisa menjadi solusi yang paling tepat, dan (4) Memilih Varietas Tanaman Kopi Unggulan, hingga kini, bibit kopi dari varietas unggulan terbukti memiliki tingkat produktivitas yang jauh lebih tinggi meski harganya lebih mahal. Bandingkan dengan bibit kopi murahan yang terkadang kualitasnya belum jelas. Selalu pilih bibit kopi unggulan agar investasi yang Anda miliki lebih terjamin.

Jika langkah tersebut tidak segera di ambil oleh pemerintah sangat memungkinkan  komoditas kopi nasional akan mengalami penurunan produksi dan akan terkalahkan oleh negara-negara pesaing lainnnya dengan demikian kontribusi terhadap pendapatan petani dan devisa negara juga akan menurun. Untuk itu eksisitensi dan keberadaan kopi harus menjadi kegiatan dan perhatian serius yaitu menjadi negara terbesar penghasil kopi dunia serta mampu memberikan kesejahteraan terhadap petani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun