Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres Amerika 2016: “How Can 59,054,087 People be So Dumb?"

20 Juni 2016   02:38 Diperbarui: 29 Juni 2016   14:13 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilres Amerika 2016 - Edition.com

How can 59,054,087 people be so DUMB? (Bagaimana bisa 59.054.087 pemilih Amerika bersikap begitu dungunya)”. Kalimat itu adalah pertanyaan yang menjadi headline Daily Mirror, Inggris, begitu hasil Pilpres Amerika 2004 diumumkan, yang dimenangkan oleh George Walker Bush (Bush Jr.), mengalahkan John Kerry.

Kesal, sebab menurut Daily Mirror, akal sehat justru menuntut untuk tidak lagi memilih George W Bush, ketika itu, sebagai presiden untuk periode kedua, dan semestinya memilih John Kerry.

Harian The Gurdian (edisi 11 November 2004) kemudian mempertegas pertanyaan tersebut “Just how dumb are those American voters (Bagaimana mungkin pemilih Amerika sedemikian bodohnya?”) Tapi di akhir artikelnya, The Guardian menulis begini “The dumb president may be smarter than the Daily Mirror thinks. (presiden bodoh itu barangkali saja lebih cerdas dibanding yang dipikirkan oleh Dailry Mirror”.

Dan kita semua tahu, hasil pemilihan 2004 itu, selama empat tahun kemudian (sampai 2008), terbukti membuat Amerika terpuruk, terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam berbagai operasi hitam, ekonomi terpuruk. Sebab, sekali lagi, akibat perilaku bodoh para pemilih Amerika yang memilih Bush Jr. Tetapi nasi sudah menjadi bubur.

Dan kebodohan itu tampaknya berpotensi terulang kembali pada Pilpres 2016, yang di atas kertas hampir pasti akan diperebutkan antara Donald Trumph (Republik) melawan Hillary Clinton (Demokrat).

Ketika akhirnya memenangkan Pilpres 2008, Obama mewarisi puing-puing kerusakan yang dibuat oleh dua periode kepresiden Bush Jr. Meskipun tidak sukses maksimal, tetapi Obama berusaha memperbaikinya selama dua periode kepresidenan.

Tapi di mata Donald Trump, Obama adalah presiden Amerika terlemah dalam sejarah. Trump kemudian menawarkan sejumlah gagasan kontroversial: bahwa Amerika harus menggunakan kekuatan penuhnya untuk memberantas terorisme dengan alasan menjaga keamanan nasional Amerika. Bukan hanya itu, Donald Trump kemudian meniupkan semangat permusuhan terhadap Islam dan umat Islam secara membabi buta.

Jika dibandingkan, berdasarkan pernyataan-pernyataannya sepanjang masa kampanyenya, Donald Trumph jauh lebih sadis ketimbang Bush Jr.

Untunglah, berbagai polling menunjukkan Hillary Clinton masih unggul. Namun, berdasarkan pengalaman, perbedaan suara pemenang dan yang kalah dalam Pilpres Amerika tidak pernah terpaut terlalu jauh. Artinya, tetap ada kemungkinan Donald Trump mengungguli Hillary Clinton. Dan boleh jadi memang Donald Trump lebih cerdas dari semua pemilih Amerika.

Karena itu, ketika hasil Pilpres Amerika diumumkan pada Nopember 2016, kita mungkin (saya berharap tidak) akan menulis ulang pertanyaan Daily Mirror dan The Guardian pada tahun 2004: “Just how dumb are those American voters (Bagaimana mungkin pemilih Amerika bisa sedungu itu?)”

Syarifuddin Abdullah | Senin, 20 Juni 2016 / 15 Ramadhan 1437H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun