Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inilah Karier yang Pas untuk SBY Pascapensiun

20 Desember 2018   15:41 Diperbarui: 20 Desember 2018   15:50 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://nasional.sindonews.com

"Hmm, begini mas. Konstelasi politik sudah menyebabkan kita di titik jenuh yang berakibat pada turunnya motivasi masyarakat, rakyat bosan dijejali beragam isu hoaks, tuduhan dan penggiringan opini yang tidak wajar, terus terang saya prihatin" Ujarnya kalem, sambil menyatukan kedua tangannya di atas paha.

"Dan juga, saya ingin sekali memberikan motivasi pada politikus yang akan berlaga nanti di 2019. Salah satunya motivasi untuk segera menikah. Jadi politikus itu berat, jadi jomblo juga berat, apalagi politikus jomblo" Sambungnya perlahan tanpa menyebut siapa politikus yang dimaksud.

"Atau mungkin, blio pernah jadian tapi putus dengan alasan fokus belajar pak?"

"Luar biasa negara ini, tak masuk di akal saya, Naudzubillah, bagaimana mungkin sudah gak cinta tapi minta putus dengan alasan fokus belajar?"

"wah, mana saya tahu pak, mohon maaf" Tungkas saya.

"Jadi ya gitu mas, tidak jomblo itu penting. Saya menjadi sabar seperti ini karena dorongan istri, karena istri saya galak, maka saya terbiasa untuk mengalah, mendengarkan sekaligus mengayomi, agar keluarga tetap utuh, rukun dan damai, bukankah begitu mas?" Sambung tokoh bertubuh subur ini lagi.

"I..ii iya pak" jawab saya terbata.

"Jika terlalu lama jomblo, tidak ada counter partner yang biasa mengingatkan kita, saya pernah hampir kelepasan marah, tapi saya ingat, istri saya pasti lebih marah lagi jika melihat saya marah kepadanya, demi kedamaian maka saya simpan di relung hati terdalam, biarlah saya mengalah, saya yang berkorban, toh demi keluarga". Ujarnya lagi sambil menyeruput Frappucino Caramel miliknya.

"Saya pun tidak pernah menggebrak meja di depan siapapun, apalagi ulama. Karena saya dirumah memberi contoh anak saya untuk santun, lihat dua anak laki saya, mana pernah mereka bandel kan? Mereka nurut dan manut kepada saya dan ibunya. Masuk politik ya masuk, masuk bisnis ya masuk. Tidak seperti anak politikus satu lagi, bapaknya sedang enak berkuasa, mereka malah jualan martabak dan pisang goreng, kan konyol..hehehe" Sambungnya dengan tawa berwibawa.

Saya manggut-manggut mengiyakan. 

"Lalu pak, metode motivasi apa yang akan bapak pakai nanti? Apa akan seperti Mario Teguh?" Tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun