Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Santet

28 Juni 2017   07:05 Diperbarui: 28 Juni 2017   07:24 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wartakota.tribunnews.com

Menyan yang menusuk -- nusuk penciuman

aramoa membangkitkan pengejaran setan -- setan

permainan purba pertanda dimulai

seperti waktu satu -- satu ada yang dicengkram

darah, jantung, hati, tulang sum -- sum dikuras

Lewat hisapan rakus pesuruh berwajah tak utuh

Mantra telah dilagukan dengan tembang kematian

dendam menjadi tumbal keangkaramurkaan

menyeringai terus bergayut di roda zaman

kemarin, hari ini, esok sama saja tak terecualip

peradaban rimba tak akan habis dimakan waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun