Terhentinya tarkam juga telah mengurangi penghasilan wasit dan pemain.Â
Pemain sepakbola meninggalkan lapangan sepakbola selama pandemi fokus kepada aktivitasnya di perkebunan, pertambangan, dan sektor lainnya untuk menyambung hidup. Tidak ada penghasilan tambahan selama pandemi dari sepakbola.
Sudah memasuki new normal belum ada tanda-tanda beberapa desa kembali menggelar kompetisi, aktivitas yang sering dilakukan dan sempat terhenti akibat pandemi.
Biasanya, kompetisi ini menggunakan nama desa, seperti Dalil Cup di desa Dalil, kecamatan Bakam.
Selain itu Bupati Cup yang digelar di beberapa kecamatan juga terhenti.
Meski tarkam, kompetisi ini tak main-main dan banyak peminatnya.
Sekali kompetisi tarkam di Bangka bisa berlangsung berbulan-bulan. Sebab, kompetisi diikuti oleh ratusan klub.
Peserta tidak hanya klub di dalam wilayah kabupaten Bangka namun juga dari beberapa kabupaten/kota di pulau Bangka.
Geliat tarkam di sini memiliki beberapa peran. Pertama, setidaknya, menjadi hiburan masyarakat.
Kedua, menghidupkan aktivitas sepakbola di klub.
Dan ketiga, adanya kompetisi tarkam memiliki peran besar dalam menbantu PSSI kabupaten dalam pembinaan.