Siang yang menyengat, pori-pori tersayat
Kembali ingat
Kau yang disana menunggu sedikit waktu tinggal sesaat
Kembali teringat
Panas menyengat, telah menyembur keringat
Telah membasahi tanah kering yang tersayat
Kemarau baru singgah, tak kenal terlambat
Siang kemarau, membuat terkelupas kulit menua karena usia senja
Jalan tertatih, terasa letih ketika mencari segar udara
Terasa semakit dekat matahari sejengkal di kepala
Pulau seberang dari kejauhan, seperti mendidih air laut karena bara
Melepuh kaki menginjak pasir putih pantai yang membara
Matahari kemarau sama saja dengan hari biasa
Hanya karena hujan yang masih jauh di seberang sana
Sungailiat, 19 Agustus 2019