Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Siang Kemarau

19 Agustus 2019   13:57 Diperbarui: 19 Agustus 2019   14:15 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang yang menyengat, pori-pori tersayat
Kembali ingat
Kau yang disana menunggu sedikit waktu tinggal sesaat
Kembali teringat
Panas menyengat, telah menyembur keringat
Telah membasahi tanah kering yang tersayat
Kemarau baru singgah, tak kenal terlambat

Siang kemarau, membuat terkelupas kulit menua karena usia senja
Jalan tertatih, terasa letih ketika mencari segar udara
Terasa semakit dekat matahari sejengkal di kepala
Pulau seberang dari kejauhan, seperti mendidih air laut karena bara
Melepuh kaki menginjak pasir putih pantai yang membara
Matahari kemarau sama saja dengan hari biasa
Hanya karena hujan yang masih jauh di seberang sana

Sungailiat, 19 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun