Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Lagi Bisa Ditabuh, Setelah Bunyi-bunyi Mati

3 April 2019   05:54 Diperbarui: 3 April 2019   06:08 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laut-laut telah menepi
Sungai-sungai telah sepi
Hutan-hutanpun sunyi
Setelah Bunyi-bunyi mati
Tak ada lagi perkusi
Tak ada lagi yang bisa ditabuh  
Hilang setelah subuh

Lelaki membawa pergi
Menjunjung perkusi
Untuk disembunyi
Agar tak lagi dibunyi
Sehingga benar-benar sepi
Tak ada nyanyi
Tak ada lagi tari
Telah menikamnya dengan puisi
Bukan dengan belati
Bukan pula dengan keris sakti

Gendrang tak perlu ditabuh
Perang belum dimulai sudah rusuh
Embun telah kering ketika subuh
Sejukan dengan sepi
Setelah bunyi-bunyi mati
Ketika sesaat lagi meninggalkan pagi

Sepi bukan berarti mati
Sepi menjadi cermin diri
Melalui sepi kan ditemukan ketenangan hati

Sungailiat, 3 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun