Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Menjelang dan Saat Beribadah Haji

14 Desember 2018   18:53 Diperbarui: 18 Desember 2018   01:01 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sebetulnya, puncak kegiatan haji dimulai ketika kami bergerak dari apartemen transit kami yang terletak di Khalidiyyah (daerah di antara Mekkah dan Mina) ke tenda di Mina pada tanggal 8 Dzulhijah, hingga kelak meninggalkan Mina, kembali ke apartemen transit untuk mengambil barang- barang dan kemudian menuju Jeddah untuk terbang kembali ke Jakarta pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Dan inilah justru yang perlu dipahami. Bahwa walau kami sudah tiba di Tanah Suci dan berada di Madinah dan Mekah, sekitar dua minggu sebelum masuk ke tenda di Mina, rangkaian ibadah yang kami lakukan di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram di Mekah, itu tidak semua termasuk ke dalam rangkaian inti ibadah haji.

Maka, kami sangat menjaga diri di hari- hari saat kami berada di Madinah dan Mekah tersebut. Berusaha untuk mengukur kekuatan, dan tidak memaksakan diri agar kondisi kami tetap fit saat puncak haji tiba.

Contohnya ketika thawaf, kami mengambil posisi aman. Baik saat thawaf berombongan maupun ketika pada beberapa kali kesempatan aku melakukan thawaf berdua dengan suami, kami tak memaksakan diri untuk berada terlalu dekat dengan Ka'bah. Menghindari terlalu berdesakan, agar tak banyak tenaga terbuang dan untuk mengurangi risiko cedera.

Kami tak memaksakan diri untuk menjangkau pintu Ka'bah, Hajar Aswad, atau berusaha shalat di Hijir Ismail saat berada di sekitar Ka'bah.Yang ada dalam prioritas kami adalah ketika puncak haji tiba, kami bisa melaksanakan semua rukun haji dengan sebaik- baiknya, dalam keadaan sehat dan selamat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ini termasuk juga ketika pada suatu hari Jumat, kami ternyata salah perhitungan.

Aku dan Suamiku berencana ikut shalat Jum'at di dalam Masjidil Haram. Dan karena hotel kami terletak sangat dekat dengan masjidil Haram, persis di tepi pelatarannya, kami pikir, jika kami turun dari kamar jam 10 pagi, masih sangat cukup waktu kami untuk bisa masuk dan mencari posisi yang enak di dalam Masjidil Haram.

Faktanya, ternyata saat kami turun jam 10 pagi, jangankan di dalam Masjidil Haram, pelataran luarnya saja sudah penuh sesak. Hampir semua pintu ke Masjidil Haram sudah ditutup, jamaah tak lagi bisa masuk saking penuhnya.

Kami masih mencoba menghampiri satu pintu yang masih dibuka, dan baru saja hendak melangkah masuk, kami sudah terjepit dan terdorong-dorong. Dalam situasi seperti itu, aku dan suamiku membatalkan niat kami untuk shalat Jumat di dalam masjid. Kami berbalik dan mencari saja space kosong (yang juga sudah sulit dicari saking banyaknya jamaah) di sekitar pelataran.

Dan oh.. tentu saja, kami juga membatasi acara- acara lain diluar kegiatan ibadah. Kami tidak terlalu banyak 'thawaf' di mall, hehe.. Shopping kami coret dari daftar acara. Kami sekali- sekali saja pergi ke supermarket membeli hal-hal yang kami butuhkan. Oleh- oleh, juga sekedarnya saja, tak kami cari khusus sampai berkeliling lama di Pasar atau Mall.

***
Nah, seperti cerita di atas, bahwa menjelang keberangkatan haji, kami melakukan pemeriksaan kesehatan di sebuah rumah sakit.

Dokter yang memeriksa kami, kebetulan juga sudah berhaji. Dan ketika tahu bahwa kami akan berangkat haji, dokter ini memberikan satu pesan yang tampak sederhana tapi kemudian ternyata terbukti penting: "Kalau sedang naik haji, udah.. banyak mingkem aja," begitu katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun