Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye Akbar Jokowi Takkan Mampu Saingi Kampanye Prabowo?

9 April 2019   16:36 Diperbarui: 9 April 2019   17:19 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara Apel Kebangsaan di Semarang. gbr dari tribune.com
Acara Apel Kebangsaan di Semarang. gbr dari tribune.com

Kemarin siang sempat membaca berita dimana Wakil Ketua TKN Jokowi mengatakan Kampanye Akbar Jokowi tanggal 13 April nanti akan dibagi dalam 3 Ring.  Ring 1 berada di dalam stadion GBK Senayan, Ring 2 di area luar GBK dan Ring 3 adalah area sekitar jalan-jalan menuju GBK. Disebut juga di Ring 2 akan dipasang tenda-tenda yang menyediakan pesta kuliner bagi pengunjung.

Membaca berita itu sesaat langsung saya terbayang dengan acara Apel  Kebangsaan di Semarang  tanggal 17 Maret 2019 lalu. Acara megah yang menghabiskan Dana APBD Jateng sejumlah Rp.18 Milyar. Slogan yang dipopulerkan  Elite PDIP yang juga Gubernur Jateng Ganjar adalah Kita Merah Putih.

Sayangnya setelah acara tersebut usai, bila melihat foto-foto acara tersebut dan membaca-baca berita yang ada  kesannya malah kontradiksi. Terkesan  acara tersebut  hanyalah sebuah acara pesta besar-besaran yang mubazir dana dan  entah tujuannya untuk apa.

Judulnya saja Kita Merah Putih tetapi lebih kepada sekedar pengumpulan massa dan Pagelaran Panggung Besar Musik.  Apalagi faktanya setelah acara tersebut sampah-sampah pesta ditinggal begitu saja oleh panitya.

Apel Kebangsaan NU-Muhammadiyah. Merdeka.com
Apel Kebangsaan NU-Muhammadiyah. Merdeka.com

Sangat jauh berbeda dengan Apel-apel kebangsaan lainnya yang  pernah digelar oleh berbagai Institusi. Kata Apel Kebangsaan atau konsep Apel Kebangsaan seharusnya merupakan sebuah acara yang mengumpulkan berbagai elemen masyarakat umum (bukan golongan tertentu) ke dalam suatu upacara (Apel) dan berbagai elemen masyarakat itu kemudian mengikat janji untuk tetap 1 bangsa.

Seharusnya Apel Kebangsaan itu digelar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ataupun Hari lahirnya Organisasi Pemuda lainnya.  Tapi entahlah PDIP membuat acara tersebut untuk kepentingan apa dengan menggunakan dana yang aduhai banyaknya.

Akhirnya bila berkaca dari Apel Kebangsaan yang digagas PDIP di Jawa Tengah dan juga melihat Karnaval Jokowi di Tangerang kemarin, yang saya bayangkan untuk tanggal 13 April nanti di GBK bukanlah Kampanye Akbar, melainkan Pesta Akbar atau Karnaval Akbar.

Bukan kampanye namanya kalau pengunjung dimanjakan dengan (misalnya) Pesta Kuliner, Panggung besar music, pagelaran tarian dan lainnya. Itu namanya Pesta Rakyat atau tepatnya Pesta Rakyat dari kalangan tertentu  dan Eksklusif.

Sejatinya Kampanye Pemilu itu masyarakat diberitahu akan adanya kampanye, mereka tertarik dan selanjutnya datang dengan iklas untuk menyaksikan orasi-orasi calon pemimpin. Mereka juga tidak perlu diongkosin pulang pergi apalagi dirayu dengan acara dangdutan, makanan-makanan enak dan lain-lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun