Kelihatannya banyak Pembaca Kompasiana yang memiliki Dendam paska berakhirnya  Pilgub DKI 2017.  Saya sendiri kurang tertarik bertarung opini pada saat itu sehingga tahun 2016-2017 saya  memang tidak menulis politik di Kompasiana.
Dendam pendukung Ahok saya rasakan ketika kemarin saya membuat tulisan mengkritik Jokowi.  Ada  5 Vote masuk yang mana kelihatannya mereka  semua sepakat dengan content yang saya tulis yaitu mengkritik Jokowi dan prilaku netizen.
Masuk juga 7 Komentar dimana 1 komentar setuju dengan saya sementara  6 komentar lainnya tidak terima kalau saya mengkritik Jokowi.  Bahkan terkesan membully saya karena menuliskan hal-hal yang tidak mereka sukai.  Hehehehe.
Tidak masalah kalau benar saya dibully karena memang  sebenarnya saya sudah kebal bullyan sejak tahun 2009.  Tetapi rasanya aneh saja kok kenapa Kompasiana bisa menjadi seperti ini?
Mereka yang berkomentar  menyerang sebagian besar bukan penulis (punya akun tapi tidak pernah menulis).  Dan terkesan kuat mereka adalah pendukung fanatic Jokowi-Ahok.
Apakah Kompasiana saat ini memang hanya milik pendukung Jokowi fanatic saja?
Saya yang juga seorang pendukung Jokowi pun masih dibully mereka. Hehehehe.
Atau mereka yang suka membully di Kompasiana saat ini memang bukan pembaca-pembaca Kompasiana yang dulu yang bisa membaca dengan baik isi tulisan, memahami isinya  dan berkomentar dengan baik?  Ah saya tidak tahu itu dan tidak perduli dengan itu.
Selama Kompasiana masih menjadi Media Warga untuk umum, saya akan tetap menulis sesuai waktu yang saya miliki. Kecuali kalau benar sudah berubah menjadi media milik warga tertentu, saya tidak perlu lagi menulis di Kompasiana.
Kembali kepada Jokowi, mari kita dukung Jokowi selama beliau menjadi Presiden tapi kritiklah beliau bila ada kebijakan yang salah. Semua itu demi kebaikan negeri ini.
Sekian.