Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

LRT-Jakarta, Kemenangan yang Tertunda-tunda

26 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2019   12:22 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

APRIL 2018
DPRD DKI menyoal nilai anggaran pembangunan proyek LRT oleh PT Jakpro, harga pembangunan LRT Jakpro dianggap lebih mahal dibandingkan dengan LRT Jabodebek yang digarap PT Adhi Karya.

dokpri
dokpri

JULI 2018
Gubernur Anies Baswedan mencopot Direktur Utama Jakpro, Satya Heragandhi. Lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Jajaran komisaris juga dirombak.

AGUSTUS 2018
Ujicoba tertutup dilakukan, dicoba langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

MARET 2018
Ujicoba kembali dilakukan selama hampir 1 bulan, sekaligus promosi dan perkenalan JAK LINGKO, yang merupakan sistem integrasi moda transportasi Jakarta.

MEI 2019
Anies Baswedan mengatakan LRT siap beroperasi sebelum Idul Fitri 2019 (baca disini)

JUNI 2019
LRT kembali melakukan Ujicoba untuk ke-3 kalinya kepada publik.

===

insert-foto-5d1295430d82300ab16c84d2.jpg
insert-foto-5d1295430d82300ab16c84d2.jpg
Nah, di ujicoba ke-3 kalinya ini, kami sekeluarga plus orangtua kami mendapatkan kesempatan di tanggal 18 Juni 2019 untuk menjajal LRT. Kami juga sengaja mengambil waktu menjelang Ashar melalui stasiun Velodrome, selain menghindari macet rutin Kelapa Gading, waktu sekitar jam 3 sore merupakan waktu yang rasanya pas...tidak panas terik, cukup nyaman lah untuk bepergian.

Disambut Stasiun megah disamping Arena Velodrome, kami langsung menuju keatas yang kemudian disambut beberapa petugas yang mengarahkan kami untuk menukar e-ticket yang kami miliki ke Loket. Namun, karena saat itu banyak penumpang yang juga mengantre untuk ujicoba, kami kemudian dilayani oleh petugas yang juga menerima penukaran e-ticket dengan STJ (Single Trip Journey) LRT Jakarta; Good Job ! mengingat gak kebayang panjangnya antrean jika hanya dilayani oleh 1 petugas di loket.

dokpri
dokpri
Setelah memiliki kartu, layaknya menggunakan KRL (Commuter Line) dan MRT, kami harus melalui Gate Check yang mengharuskan calon penumpang menempelkan kartu STJ untuk membuka gate untuk bisa menuju peron.

Berbeda dengan stasiun MRT yang peronnya terasa mewah dan luas, disini peron terasa sangat sempit. Lebar ruang tunggu penumpang saat kereta belum tiba ini, jarak dengan kaca pintu otomatis yang juga sebagai pembatas peron dan rel, rasanya kurang dari 3 meter saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun