Mengorbankan tidur juga telah dikaitkan dengan kenaikan berat badan, penyakit kardiovaskular, dan diabetes. Tentu saja, olahraga teratur juga memberi manfaat, termasuk kualitas tidur yang lebih baik.
Czeisler memaparkan bahwa tidur larut, terutama jika Anda menggunakan perangkat elektronik dan berada di bawah cahaya terang sebelum waktu tidur, akan menggeser irama sirkadian tubuh.
Namun, perlu diingat bahwa manusia tetap membutuhkan sekitar 8 jam tidur setiap malam. Jadi, jika Anda bangun setelah 6 jam terlelap untuk berolahraga, sesungguhnya Anda menggunakan waktu biologis malam.
Peneliti dari Northwestern University ini menandaskan bahwa sel-sel otot juga memiliki irama sirkadian, dan mereka bekerja dan memulihkan diri jauh lebih baik saat jam biologis siang ketimbang malam. Jadi, bangun sebelum jam biologis malam usai untuk olahraga adalah kontraproduktif.
Bagaimana jika kita tak punya cukup waktu untuk kedua aspek penting ini? Desiree Ahrens, konsultan kesehatan di Mayo Clinic menyarankan agar kita pintar-pintar menyelipkan olahraga dalam aktivitas di siang hari. Misalnya, naik-turun tangga di kantor atau rumah.
"Terapkan sistem tarik-ulur untuk mencapai keseimbangan antara tidur cukup dan olahraga dalam hidup sehari-hari," tegas Ahrens.