Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kiat Pilih Sekolah Anak

26 Juni 2017   13:06 Diperbarui: 26 Juni 2017   13:21 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak lama lagi tahun ajaran baru tiba. Bagi yang akan memasukkan anak ke sekolah, tentu Anda tengah menimbang-nimbang, sekolah mana yang cocok untuk anak? Memilih sekolah memang tidak mudah. Jika salah pilih, bisa timbul dampak buruk bagi anak dan Anda tentunya.

Saat ini banyak sekali sekolah dengan kualitas prima, namun belum tentu cocok dengan kebutuhan anak. Atau bisa jadi sekolah tersebut sesuai dengan kebutuhan anak, tapi kondisi keuangan keluarga tidak memadai.

Agar tidak mengalami penyesalan di kemudian hari, perhatikanlah cara-cara memilih sekolah untuk anak:

1. Pertimbangkan umur anak

Sebelum berencana memasukkan anak ke sekolah, pertimbangkan dulu umurnya. Apakah sudah waktunya bagi anak untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah? Menurut banyak pakar psikologi, anak sebenarnya tidak "wajib" bersekolah sebelum berusia tiga tahun. Rangsangan-rangsangan yang dibutuhkan anak di bawah tiga tahun sebenarnya masih dapat dipenuhi di rumah.

Namun tidak setiap lingkungan rumah dapat memenuhi kebutuhan anak dan belum tentu orang-orang di sekitar mengetahui dengan pasti hal ini. Apalagi jika kedua orangtua bekerja dan anak tinggal di rumah hanya bersama pengasuh atau pembantu. Kalau begini situasinya, Anda bisa memilih Kelompok Bermain (KB) sebagai alat alternatif pemenuhan rangsangan tadi.

2. Ukur kemampuan anak

Ini merupakan salah satu prioritas dalam memilih sekolah. Misalnya jika anak mempunyai hambatan berbicara, sebaiknya jangan pilih sekolah bilingual (dua bahasa) yang justru akan membebani anak. Ia akan sulit menerima pelajaran maupun bersosialisasi dengan teman-temannya.

3. Ajak anak survei

Jika tengah berencana menyekolahkan anak di KB atau TK, sebaiknya pikirkan kenyamanan dan ketertarikan anak. KB atau TK merupakan salah satu lingkungan belajar pertama bagi anak. Jadi cara pandang mereka dibentuk dari sini. Oleh karenanya, suasana menyenangkan dalam aktivitas belajar sangat berpengaruh dalam membentuk intelegensinya.

Tapi tidak semua anak usia KB atau TK dapat langsung ditanyai dan mengungkapkan pendapat dengan baik. Beberapa diantara mereka belum memiliki kemampuan kognitif yang memadai untuk ikut mempertimbangkan pilihan semacam itu. Nah, Anda bisa mengajak si buah hati ikut survei ke sekolah-sekolah yang sudah Anda seleksi sebelumnya. Saat ini banyak sekolah (khususnya TK) yang menawarkan kelas percobaan (trial class). Gunakan penawaran ini untuk melihat ketertarikan dan kenyamanan anak terhadap sekolah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun