berapa lagi harus mengulang katamenyadarkan kepengkuhan hatinyatajam lidah tak bertulang berseru lantangbenci, dendam kesumat mengaliri jiwa-jiwa hari demi hari masih tak kumengertiriuh yang menggetarkan seisi semestaterenyuh diri berkisah segurat tanda tanyahinggapun kini jawaban masih terbelenggu siang malam merenungidebur ombak yang menggulungnyagencetan bebatuan menekan keras, dancari kucari tetap saja menemukan kebuntuan Sang Hyang Agungkemana serpihan diluruhkanmenggapai terang untuk hatinya?entah bagaimana caranya membuka, pasrahku Surabaya, 19 Juni 2017 l 06.15 wib
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!