Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terdampar di Negeri, Entah

18 Juni 2019   06:21 Diperbarui: 18 Juni 2019   13:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kian hari tiada dapat
Aksara semburat tak karuan
Semakin jauh pikiran melayang
Tikus~tikus berkerumun gerogoti, entah

Kuku-kuku hitam
Mencakar mencabik~cabik
Tak segan pun membungkam
Pun tangan tak lagi mampu menari

Kini, aku terdiam
Terjerat nafas tersengal~sengal
Tinggallah pasrah menunggu
'kan kemana arah menuju

Tuhan, maafkan
Jika penuh lumuran noda
Tapi bukan salah bumi pijakku
Namun ini serakah para punggawa

Surabaya, 18 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun