makin lama
suka maunya sendiri
tiada peduli jeritan orangÂ
walau diantara mata melihatÂ
belas kasih
sekedar kebetulanÂ
manakala menjadi lupa diri
celoteh janji berlalu seperti angin
kesadaran terpendamÂ
terbahak-bahak berkidung jenaka
sudahlah, jangan engkau menangisi nasib
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!