Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Apakah Kita Masuk Kategori "Cyber Idiots"?

3 November 2018   08:29 Diperbarui: 3 November 2018   09:42 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: T&D World

Perlu kita sadari bahwa password yang diberikan oleh admin adalah password sementara dan waktunya terbatas, yaitu sekitar 1 bulan saja.  Hal ini berarti bahwa pada organisasi yang cukup besar terdapat kemungkinan ratusan orang memiliki password yang sama karena masih menggunakan password yang diberikan oleh admin.

Dalam situasi seperti inilah data pribadi kita sangat rentan diakses oleh orang lain ataupun  hackers  karena dapat menggunakan password yang sama dengan kita.

Ciri password yang mudah ditebak antara lain:

  • Password pendek yang kurang dari 8 karakter
  • Password yang tidak mengkombinasikan huruf besar dan huruf kecil, simbol dan angka
  • Password yang menggunakan nama anak, istri, nama binatang kesayangan, jenis olah raga.

Disamping itu titik lemah password lainnya adalah memberitahukan password kita kepada orang lain termasuk anggota keluarga kita dan menggunakan password yang sama untuk situs dan pelayanan yang berbeda.

Lebih dari 99%  link  yang dikirim lewat email oleh orang yang tidak dikenal berisi malware demikian juga jebakan download gratis yang ditawarkan. Dengan meng klik link ini secara tidak sadar data kita dicuri dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain.

Data empiris menunjukkan bahwa bobolnya sistem keamanan komputer 70% diantaranya terjadi akibat kita meng klik link yang dikirim oleh orang yang tidak kita kenal.

Kini pakar teknologi informasi telah mengembangkan sistem keamanan ganda agar lebih aman. Sistem keamanan pribadi yang dianggap memberikan perlindungan lebih dan semakin umum digunakan  adalah sistem "Two-factor authentication" seperti misalnya sistem pengenalan suara, sidik jari dan wajah.

Secanggih apapun teknology Cyber security yang telah ada dan yang akan dikembangkan tidak akan memberikan manfaat maksimal jika tingkah laku penggunanya masuk kedalam kelompok cyber idiots.  Sayangnya banyak sekali orang yang tidak menyadari bahwa dirinya melakukan tindakan "bodoh: yang akhirnya dapat menimbulkan kepanikan dan kerugian besar.

Ayo kita ubah prilaku kita dari prilaku cyber idiots menjadi prilaku  CyberSmart users.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun