Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Era Internet dan Sulitnya Menghapus Jejak Digital

20 September 2017   13:26 Diperbarui: 20 September 2017   22:57 5295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://www.collibra.com)

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, mengatakan bahwa dari laporan hasil analisis terkait transaksi keuangan Saracen. Polisi menemukan beberapa yang menurut beliau dikenal publik. (Kompas.com: Ada Sejumlah Nama Terkenal dalam Laporan Analisis Terkait Saracen)

Dalam masa ini penyimpanan data transaksi bank tidak lagi menggunakan sistem analog tetapi sudah menggunakan sistem digital. Semua transaksi tercatat di dalam komputer dan akan mudah dilacak perpindahan uang dari satu rekening ke rekening lainnya. Walaupun beda bank, karena Bank Indonesia mempunyai juga catatan digital sendiri yang mencatat perpindahan uang antar rekening beda bank.

Bulan Februari 2017, Tiziana Cantone bunuh diri dikarenakan oleh viralnya video seks yang melibatkan Tiziana. Pada April 2015, Tiziana mengirim serangkaian video seks kepada lima orang melalui Whatsapp.

Video tersebut langsung tersebar dan diunggah ke beberapa situs orang dewasa. Orang Italia bukan hanya menontonnya namun juga membuat komentar yang menjadi lelucon daring. Bahkan foto-foto video tersebut dijadikan gambar di T-shirt.

Tiziana sampai mengajukan kasus ini ke pengadilan yang akhirnya memutuskan bahwa video harus dihapus dari situs dan mesin pencari. Tetapi video ini masih ada. (Kompas.com: Tragedi Gadis Italia, Bunuh Diri karena Video Seksnya Beredar Viral)

Contoh pertama mungkin tidak secara gamblang menggambarkan bahwa di era internet jejak digital sulit atau bahkan tidak mungkin dihapus secara permanen. Saracen sendiri bisa terlacak karena adanya jejak digital.

Tiziana, seorang yang mungkin pada awalnya hanya ingin eksis dan membagikan video seksnya ke beberapa orang. Tetapi akhirnya menyesal dan berusaha menghapus jejak digital di internet yang pada akhirnya kurang atau mungkin tidak berhasil.

Dalam era internet, sangat mudah untuk menjadi terkenal. Tetapi apakah terkenal karena hal yang positif atau negatif balik lagi ke diri kita masing-masing. Silahkan memilih.

Tetapi yang jelas begitu kita membagikan sesuatu ke internet, baik melalui media sosial, aplikasi percakapan, media seperti Kompasiana ataupun yang lainnya. Semuanya akan terekam di sebuah media penyimpanan. Inilah yang dibilang jejak digital.

Begitu viral, maka server yang menyimpan unggahan kita akan bertambah. Bisa mungkin 10, 20 atau bahkan ratusan hingga ribuan server. Data ini tidak hanya tersimpan di dalam server, ada saja orang  yang mengkopi dan menyimpannya di komputer pribadi.

Suatu hal yang sulit bahkan boleh dibilang tidak mungkin untuk dihapus sepenuhnya. Misalnya kita berhasil menuntut dan pengadilan memutuskan semua situs yang menyimpan jejak digital kita untuk menghapusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun