Mohon tunggu...
Robbibatus Saaidah
Robbibatus Saaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

coba-coba

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Kesehatan Mental Pada Remaja

10 Mei 2024   03:55 Diperbarui: 10 Mei 2024   04:04 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-anak sedang berkumpul di lapangan. Bersosial dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya sangat bagus untuk pencegahan gangguan mental

 

(anak-anak sedang berkumpul dan berdiskusi di lapangan. Bersosial dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya sangat bagus dalam hal pencegahan gangguan mental pada remaja)

Kesehatan mental pada remaja merupakan isu yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak. Dengan adanya dukungan dari semua kalangan dan lingkungan seperti kampus, layanan kesehatan, serta strategi dan pendekatan yang tepat, remaja akan mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola emosi dan tantangan yang mereka hadapi, terutama dalam hal Kesehatan mental.

Gangguan Kesehatan mental dapat terjadi kepada siapa saja, terutama terjadi pada remaja yang menuju dewasa khususmya pada mahasiswa. Aulia (21) dan Diky (22) merupakan seorang mahasiswa yang memasuki usia dua puluhan. Diusia yang masih terbilang muda, Aulia (21) dan Diky (22) mengalami beberapa masalah mengenai Kesehatan mental. Adapun fenomena yang mereka alami dapat disimak di paragraf berikut.

Aulia (21) merupakan seorang mahasiswi semester akhir di salah satu kampus ternama di Jakarta, ia mengaku sering mengalami stress jika menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Di masa-masa tersebut Aulia (21) mengaku kerap kebingungan dan mendapat tekanan.

Menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 8 orang di seluruh dunia mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD). Masa remaja dan awal kepemudaan merupakan fase kehidupan yang penuh tantangan dan transisi. Tekanan akademik, pergaulan sosial, dan pencarian identitas diri seringkali membuat mahasiswa rentan mengalami masalah kesehatan mental. Menurut data terbaru dari National College Health Assessment (NCHA), sekitar 66% mahasiswa melaporkan mengalami kecemasan yang berlebihan, dan 44% mengalami depresi dalam setahun terakhir.

"sebenernya gue tuh merasa stress banget kalo jelang UTS ataupun UAS sih, karna kan dosen tuh suka ngasih tugas secara berbarengan ya apalagi banyak banget projek buat UTS atau UAS nya, nah gue tuh ngerasa tertekan dan stress aja di saat-saat itu." Ujar Aul (21) pada wawancara Jum'at  lalu (27/04)

Berbeda dengan Aul (21), Diky (22) yang juga merupakan seorang mahasiswa pun mengaku kerap mendapat gangguan mental. Tetapi hal yang dialami oleh Diky adalah kecemasan berlebih dan gangguan makan. Diky (22) mengatakan bahwa ia sering mengalami hal tersebut saat hasil ulangannya hendak keluar, terlebih jika nilai ulangannya mendapat hasil yang tidak memuaskan.

"kalo gua sih seringnya tuh merasa tertekan karna orang tua gua terlalu pengen gua dapet nilai yang bagus, kadang gua juga jadi insecure sama temen-temen gua dan gua juga jadi ngerasa bikin kecewa orang tua. Gua tuh gak sepinter itu, dan ngeliat proses temen-temen gua yang udah keliatan hasilnya bikin gua ngerasa iri. Kayanya gua lagi ada di fase quarter life krisis deh" ucap Diky (22) pada wawancara Jum'at lalu (27/04)

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Journal of American College Health", mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih rendah, tingkat putus kuliah yang lebih tinggi, dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial. Tentu saja hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun