Mohon tunggu...
Rizki Putra Dewantoro
Rizki Putra Dewantoro Mohon Tunggu... Administrasi - Anak, Suami, Ayah, dan Hamba

It's all around

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Posyandu Untuk Semua

21 November 2011   23:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:22 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak ada Posyandu, rumah warga pun jadi. Begitulah yang terjadi di lingkungan RW 08/07 Kelurahan Cinere, Kota Depok. Pada Senin (21/11) tepatnya di rumah Ibu Nia telah berlangsung penimbangan secara rutin bagi balita dan juga imunisasi. Acara tersebut sebenarnya rutin setiap tanggal 20, namun karena jika tanggal 20 jatuh pada hari Sabtu atau Minggu, maka dialihkan ke hari Senin.

Ibu, anak dan petugas puskesmas semuanya berbaur. Setiap bulan, menurut data yang ada, sekitar 160 ibu membawa anaknya untuk memantau, menimbang anaknya di Posyandu ini. Angka tersebut cukup banyak dalam satu lingkungan. Dengan jumlah petugas yang mengkoordinir penimbangan bulanan ini berjumlah 9, semuanya ibu-ibu.

Pemimbangan dan pemeriksaan kesehatan bayi serta balita ini dimulai pagi hari dari pukul 8 sampai pukul 11. Terlihat semua berjalan lancar, meskipun tak memiliki gedung khusus untuk Pos Pelayanan Terpadu ini, teras rumah Ibu Nia yang tak juga begitu luas masih bisa menampung semua kegiatan. Inilah kepedulian, untuk ibu dan bayi yang ada di sekitar.

Berdasarkan prosedur, bayi mulai dari nol bulan sampai Sembilan bulan hendaknya dibawa ke Posyandu untuk diberikan imunisasi seperti vaksin Hepatitis, Polio dan Campak. Vaksin yang diberikan pun memiliki tahapan, seperti vaksin Combo untuk bayi berumur 2-3 bulan, campak untuk yang berumur 9 bulan dll.

Dalam kegiatan Posyandu salah satunya adalah tentang imunisasi. Meskipun terdapat kekhawatiran di masyarakat tentang imunisasi, namun ibu-ibu petugas Posyandu RW 08 Cinere tetap memberikan pelayanannya dengan senang serta tulus hati. Menurutnya, kekhawatiran untuk imunisasi adalah karena kondisi bayi yang habis sakit yang menyebabkan ibu urung membawanya ke Posyandu. Melihat hal ini, ibu-ibu Posyandu mendatangi bayi dari rumah ke rumah.

Agar semua proses pemantaun dapat terkontrol, para ibu yang memiliki bayi dibekali dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) dan juga buku kesehatan Ibu dan Anak. Kedua buku tersebut digunakan untuk memantau perkembangan atau pertumbuhan sang anak. Karena dalam buku ini akan terlihat progress dalam kaitannya berat badan anak dari bulan ke bulan. Sebagaimana tertulis, kegiatan penimbangan di Posyandu merupakan salah satu dari sekian yang ada dalam program Gerakan Nasional Pemantau Tumbuh Kembang Anak, yaitu :

Timbang bayi dan anak balita setiap bulan di Posyandu

Umur 0-6 bulan berikan hanya ASI

Mulai umur 6 bulan berikan makanan pendamping ASI

Beri Vitamin A setiap 6 bulan, makanan bergizi seimbang dan gunakan garam beryodium

Upayakan bayi mendapat imunisasi lengkap sebelum umur 12 bulan

Hentikan penyalahgunaan dan kejahatan narkoba, hindari rokok, cegah penularan penyakit AIDS

Kehamilan yang sehat dan diinginkan menjadikan ibu melahirkan anak sehat dengan selamat

Eratkan kasih sayang keluarga, untuk menjaga kestabilan emosi anak dan jauhkan dari kekerasan terhadap anak perempuan

Mantapkan kehidupan beragama dan budi pekerti luhur pada anak sejak dalam kandungan

Beri kesempatan belajar dan bermain pada anak sejak usia dini sesuai tumbuh kembangnya

Awasi dan perihara kesehatan anak, jika anak sakit segera berobat ke petugas kesehatan

Norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera mendukung terciptanya generasi yang cerdas dan tangguh

Gaya hidup bersih dan lingkungan sehat merupakan modal dasar anak dan keluarga sehat

Berbicara tentang Posyandu yang merupakan penyentuh akar rumput di masyarakat, perlu kerjasama yang solid. Hal ini terlihat dari semangat ibu-ibu yang dengan ikhlas membantu para orang tua memantau tumbuh kembang anak yang notabene akan menjadi generasi penerus bangsa. Jika anak sejak bayi terus berkembang baik, sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, maka masa depan pun akan cerah.

Menurut para aktivis Posyandu ini, partisipasi pemerintah dirasa sangat kurang. Berbekal swadaya dan kepedulian, secara rutin kegiatan Posyandu terus berjalan, serta ibu dan anak merasa terbantu sekali. Apalagi dengan tidak tersedianya bangunan khusus Posyandu rasanya kegiatan bulanan ini harus didukung oleh pemerintah setempat, baik pusat maupun daerah.

Seluruh kegiatan dibackup dengan gotong royong. Maka, pemerintah harus membantu segala aktifitas yang menyentuh akar rumput ini, apalagi Posyandu sekali lagi adalah ujung tombak pemantauan kesehatan ibu dan anak.(rpd)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun