Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Pemerintah Turun Langsung dalam Pendidikan

10 Juli 2017   02:13 Diperbarui: 10 Juli 2017   08:27 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaisar Hirohito (sumber : mediaindonesia.com

Mungkin kita masih ingat ketika Bangsa Jepang hancur diluluhlantahkan oleh bom di Hiroshima dan Nagasaki. Keadaan kotanya hancur lebur dan hampir tidak bisa dikediami lagi, sebab kondisi daerahnya sudah sangat tercemar akibat sisa-sisa pengeboman yang dilakukan oleh Bangsa Amerika kala itu di Perang Dunia ke-2. Tapi apa yang terjadi setelahnya, mereka tidak berdiam diri, meratapi nasib mereka yang sudah hancur lebur. Beruntung Bangsa Jepang punya seorang Kaisar yang tahu langkah-langkah untuk membangun kembali bangsanya. 

Dia mencari guru-guru yang selamat ketika itu, kemudian dikumpulkannya menjadi satu, untuk bisa dikirimnya ke berbagai negara-negara maju untuk menimba ilmu dari negeri tersebut. Sebab Kaisar Hirohito tahu, bahwa Pendidikanlah yang bisa menyelamatkan bangsanya dari keterpurukan.

Masalah yang mereka hadapi, bukan membuat mereka semakin lemah dan terpojok. Namun bangkit dari semua kegagalan tersebut. Ada kolaborasi yang baik antara pemerintah Jepang saat itu serta masyarakat sipil. Mereka membangun sedikit demi sedikit, hingga sekarang Jepang menjadi bangsa raksasa yang disegani oleh banyak bangsa-bangsa didunia. Guru-guru yang sudah menimba ilmu tersebut di negeri orang, mereka semua kembali untuk membangun negerinya yang telah hancur. Ada semangat yang kokoh dari semua guru-guru tersebut, meskipun diimingi oleh beberapa negara dengan  berbagai macam tawaran yang menarik, mereka tidak lupa akan jasa pemerintahnya yang telah mengutus mereka untuk belajar. Kembali untuk membangun bangsanya adalah goal utama mereka.

Kitapun sepakat, bahwa pendidikanlah yang bisa menyelamatkan bangsa kita dari keterpurukan dan ketertinggalan. Dan pemerintahpun sudah memberikan sejumlah perhatian untuk meningkatkan kemajuan dari pendidikan kita. Mulai dari anggaran yang sangat besar dalam APBN negara kita di tahun 2017 mencapai rasio 20% dengan nilai 416,1 Trilyun (sumber). Sebuah angka yang sangat besar untuk bisa mendongkrak kemajuan pendidikan di bangsa kita.

Namun kita perlu menelisik lebih tajam, apakah dengan anggaran yang besar bisa memperbaiki tingkat keterdidikan seluruh anak bangsa yang sekarang sedang mengecap di bangku-bangku sekolah maupun kampus. Apakah tingkat putus sekolah masih terlalu tinggi jumlahnya? Apakah tingkat kemampuan membaca maupun menghitung anak didik kita semakin meningkat? Apakah kesejahteraan guru-guru masih menjadi alasan bagi para guru untuk tidak memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal?

Dan menurut saya, pertanyaan penting yang harus segera dijawab adalah apakah sudah ada teladan guru yang baik yang bisa menginspirasi anak-anak didik sehingga mereka bisa termotivasi terus untuk giat belajar dan berprestasi?

Ada suatu peristiwa penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran di Negara Israel ribuan tahun yang lalu. Kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang super duper jenius jika dibandingkan dengan negara-negara manapun. Disamping jenius mereka juga termasuk orang-orang yang sangat kaya, seperti Bill Gates (pendiri microsoft), Sergey Brin bersama Larry Page(Pendiri perusahaan Google), Michael Dell (Pendiri perusahaan Dell), dan Mark Zuckeberg (Pendiri Facebook), dan banyak tokoh-tokoh lainnya.

Meskipun bangsa kita saat ini, masih sangat anti ketika mendengarkan Israel atau bangsa Yahudi, yang seharusnya kita tidak terlalu berlebihan untuk terus memusuhi bangsa tersebut. Banyak hal-hal positif yang bisa kita tiru dari mereka, terutama dalam dunia pendidikan. Juga disebabkan segala produk-produk ciptaan merekapun, masih terus kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari Komputer, Internet, hingga smartphone, dan lain-lainnya  terus membanjiri pasar Indonesia.

Saya kembali kepada peristiwa penting tersebut, sambil sedikit belajar dari sejarah mereka, yaitu ketika Bangsa itu dipimpin oleh Raja Yosafat. Untuk detailnya bisa dibaca diblog saya. Dia memutuskan untuk seluruh pembesar-pembesarnya yang membantu dia dalam kerajaan, supaya mereka pergi mengajar ke seluruh rakyat di wilayah bangsa Yehuda-Israel waktu itu. Mereka harus mengelilingi dari satu kota ke kota lain maupun dari satu desa ke desa lain untuk memberikan pembelajaran kepada mereka. Akhirnya apa yang terjadi setelah itu. Bangsa Israel menjadi bangsa yang sangat ditakuti ataupun disegani oleh bangsa-bangsa lain. Dan juga bangsanya semakin hari semakin kuat.

Ini contoh model pendidikan yang mungkin kita bisa tiru. Saya belum tahu apakah pernah ada negara-negara lain yang pernah menerapkan model ini. Dimana pemerintahnya bersama seluruh jajarannya, baik di bidang eksekutif, yudikatif dan legislatif, ikut berperan aktif dalam memberikan pembelajaran ke seluruh wilayah atau daerah-daerahnya. Artinya ini menjadi sebuah peluang yang bagus untuk dikerjakan dalam memberikan ataupun membangun pendidikan bangsa kita untuk semakin lebih baik lagi.

Apa dampaknya yang mungkin bisa dirasakan oleh anak-anak bangsa, jika yang mengajar mereka adalah para pejabat yang aktif di pemerintahan? Saya kira mereka akan mendapatkan rangsangan secara langsung untuk semakin giat belajar dan termotivasi untuk terus berprestasi. Sebab yang mengajar mereka adalah Presiden, Menteri, anggota DPR, Kapolri, Panglima ABRI, dan lain-lain. Artinya ketika para pejabat itu yang mengajar langsung, pastikan yang dibagikan adalah kisah-kisah hidupnya selama ini. Dan itu pengalaman riil nyata yang bisa dijadikan contoh bagi seluruh anak didik di bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun