Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Salah Paham Khuluf, Bau Mulut Orang Berpuasa, Jadi Jangan Malas Bebersih!

28 Maret 2024   22:43 Diperbarui: 29 Maret 2024   08:42 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bau mulut (khuluf) orang berpuasa sumber freepik-- gambar CNBC Indonesia

Menurut Kiai Ali Mustafa Yaqub dalam kitabnya berjudul At-Thuruqus Shahihah fi Fahmi Sunnatin Nabawiyyah ada beberapa hadits yang harus dipahami secara majaz dan salah satunya hadits ini.

Jadi khuluf itu berarti wangi berdasarkan penciuman Allah (tidak dalam arti panca indera), namun yang dimaksud athyabu indallah min rihil misk adalah pahalanya lebih banyak menurut Allah daripada pahala orang yang memakai minyak misik pada shalat Jumat, shalat Idul Fitri atau Idul Adha. 

Makna ini dikuatkan al-Bujairimi dalam kitab Tuhfatul Habib ala Syarhil Khatib.

"Yang dimaksud dalam qaul 'lebih wangi menurut Allah' adalah lebih wangi daripada bau minyak misik yang diperintahkan untuk memakainya ketika hari Jumat dan dua shalat Id, atau maksudnya adalah pahalanya lebih banyak daripada pahala menggunakan minyak misik pada hari Jumat atau dua hari raya. Sungguh, mencium adalah hal yang mustahil bagi Allah SWT sehingga yang dimaksud dengan 'lebih wangi menurut Allah' adalah pujian dan ridha-Nya terhadap orang yang berpuasa."

Bahkan pendapat lain justru menyebutkan bahwa khuluf itu terjadinya di akhirat bukan di dunia saat berpuasa. Al-Qadhi Iyadh mengatakan di akhirat kelak Allah akan membalas orang yang berpuasa dengan bau wangi di mulutnya yang mengalahkan bau misik.

Jadi jelas bahwa membersihkan atau menjaga kebersihan aroma mulut menjadi keharusan bagi orang yang berpuasa, jika tidak, bau mulut justru akan mengganggu orang yang ada di sekitar kita.

Bahkan jika ada yang berasumsi kita dianggap salah memahami harus diluruskan bahwa khuluf itu harus dimakna sebagai majaz--perumpamaan, bukan dalam arti sesungguhnya seperti riel di dunia.

Jika tak percaya, hembuskan nafas di telapan tangan sendiri dan hiruplah, jika berbau kasturi maka benarlah keyakinannya, tapi jika tidak, maka sudah saatnya ia harus membersihkan mulut dengan cara yang baik tanpa harus melakukan tindakan mubah (tanpa pasta gigi).

Cara Atasi Khuluf Saat Puasa

Nah, dengan memahami bahwa bau mulut(khuluf) itu hanya majaz, kita tahu dalam arti sebenrnya mulut orang berpuasa tetap harus dijaga kebersihannya.

Masalah bau mulut acap kali mengganggu ketika menjalani ibadah puasa,  lantaran tubuh tidak makan dan minum selama berjam-jam sehingga membuat mulut menjadi kering dan memicu timbulnya bau yang kurang sedap.

Jadi sebaiknya saat sahur, hindari minuman kafein yang punya efek diuretik yang bisa membuat mulut kering.

Menyikat lidah, bukan hanya menggosok gigi saja, memastikan kebersihan lidah juga perlu, dengan menggunakan pembersih lidah untuk mengurangi bakteri dan menjaga mulut tetap sehat.

Hindari konsumsi makanan tinggi gula dan garam, untuk menghindari dehidrasi saat sahur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun