Mohon tunggu...
Rinda Gusvita
Rinda Gusvita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi Sumatera

MSc on Agro-industry Technology. Saya philantropist yang senang membaca, jalan-jalan, berjuang untuk eco-friendly lifestyle, memetik pelajaran dari mana pun kemudian membagi-bagikannya. Bisa kontak saya di rindavita@gmail.com atau keep in touch lewat akun media sosial dan www.rindagusvita.com. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bantu Pemerintah Mewujudkan Indonesia Zero Malaria 2030

23 April 2019   14:58 Diperbarui: 23 April 2019   15:12 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr. Anita memaparkan tentang kondisi malaria di Lampung | dokpri

Bebas Malaria Prestasi Bangsa menjadi tagline sekaligus cita-cita yag diusung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam peringatan Hari Malaria Sedunia 2019 ini. Malaria memang telah diperingati sejak berpuluh-puluh tahun silam setiap 25 April, tapi mengapa kasusnya masih terus muncul? Artinya malaria ini bukanlah penyakit baru akibat perkembangan zaman tapi penyakit yang memang sudah dikenal orang sejak lama. Ini menjadi PR bukan lagi pemerintah melainkan kita semua seluruh warga Indonesia untuk turut memerangi malaria.

Penyakit malaria memang bukan disebut-sebut sebagai silent killer sepertihalnya penyakit kanker dan kawan-kawannya. Namun malaria diklaim sebagai penyebab kematian hingga kemiskinan. Kenapa?

Ingatan saya melayang pada kejadian beberapa belas tahun silam, ketika saya masih SD, muncul fakta di berbagai media bahwa Lampung darurat malaria dan bahkan statusnya sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Ini tentu menjadi pukulan tersendiri bagi pemerintah sekaligus ancaman bagi masyarakat.

Sementara itu, di akhir tahun 2018 lalu Kabupaten Lampung Utara dan Tanggamus dinyatakan lolos uji kelayakan eliminasi malaria 2018 dari Kemenkes. Penetapan lolos uji kelayakan eliminasi ini, karena terpenuhinya tiga syarat yang ditetapkan Kemenkes untuk eliminasi malaria, yakni slade positif ratio kurang dari lima persen, angka kejadian malaria kurang dari 1 persen per 100 ribu penduduk di wilayah serta dalam 3 tahun berturut-turut, angka kasus malaria yang terjadi bukan tertular dari wilayah setempat telah terpenuhi.

Sementara menurut pemaparan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr. Reihana beberapa kabupaten di Lampung merupakan daerah endemik malaria. Pesawaran menempati posisi tertinggi sebagai endemik malaria. Selain itu ada juga Bandar Lampung, Pesisir Barat, dan Lampung Selatan. Hal itu disampaikan olehnya pada kesempatan Temu Blogger Kesehatan Zero Malaria di Novotel Hotel, Senin (15/4/2019).

Program eliminasi malaria sebenarnya sudah dicanangkan oleh presiden SBY sejak tahun 2009. Eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografis tertentu. Malaria dapat menyerang semua orang, laki -- laki, perempuan, dan semua golongan umur, termasuk bayi dan anak- anak. So, jelas malaria mengancam siapapun tanpa abtas usia dan gender.

Gangguan pertumbuhan otak pada anak menjadi target utama dinas kesehatan dalam mencegah kasus malaria. Malaria pada Ibu hamil pun dapat menyebabkan bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir dengan anemia, dan ibu hamil dapat meninggal. Maka ancaman malaria ini tentunya dapat menurunkan prestasi bangsa an mengacaukan segala upaya pembangun termasuk pembangunan ekonomi. Semua kesuksesan kita bergantung pada kualitas sumberdaya manusia, so jika manusianya saja sudah low quality ya negara kita nggak akan pernah maju. Itu sebabnya taglinenya adalah #BebasMalariaPrestasiBangsa.

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit ini hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Penyakit malaria sendiri ada dua jenis yaitu malaria knowlesi disebabkan oleh plasmodium knowlesi. Malaria knowlesi juga dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi. Yang kedua adalah malaria vivaks yang disebabkan oleh plasmodium vivax. Malaria vivax dapat menyebabkan anemia kronik dan juga dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi. 

Karena perbedaan penyebab malaria inilah untuk pengobatan malaria harus dikonsultasikan dengan dokter dan harus dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab malarianya. Untuk dosis pengobatan harus disesuaikan dengan advice dokter juga demi malarianya tuntas dan enggak bakal kambuh lagi.

Gejala umum malaria meliputi demam, menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal--pegal (gejala lokal spesifik). Makanya kita harus waspada apalagi kalau diserang demam yang naik-turun gitu kayak pendapatanmu.

Malaria sendiri ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles sp) betina yang mengandung parasit malaria kepada orang yang sehat. Seekor nyamuk Anopheles dewasa bisa menghasilkan 100-300 telur dengan masa perkembangan 12 hari.  Nyamuk anopheles sering nongkrong di genangan air rawa, sungai, tambak , irigasi dan di pulau-pulau dengan kondisi lembab.

Tak heran kalau Kabupaten Pesawaran menduduki peringkat pertama endemik malaria karena memang di wilayahnya banyak terdapat pulau-pulau kecil, rawa,dan tambak. Sampai-sampai waktu Festival Pahawang 2017 lalu, kawan seperjalanan ada yang bawa obat malaria. Ya, emang seseram itu, sepertinya semua traveler sudah tahu kalau Pulau Pahawang identik dengan malaria. Seidentik Pahawang dan snorkling.

Untuk para traveler, mulai 1 hari sebelum berangkat ke daerah malaria sampai empat minggu setelah keluar dari lokasi tersebut harus minum obat Doxycycline satu kapsul/hari. Selain itu apa lagi yang bisa kita lakukan agar terhindar dari maalria? Banyak!

Di rumah saya punya tanaman lavender yang bunganya ungu-ungu ceria. Ternyata ini juga bisa membantu untuk meminimalisasi bertumbuhkembangnya nyamuk. Selain itu tanaman lain yang juga ditakuti oleh nyamuk adalah kecombrang yang cocok banget dicampur jadi pecel, zodia, dan marygold. Oh, ada yang nggak tahu marygold? Itu loh, bunga warna kuning yang baunya semerbak nggak enak dengan nama lain bunga tai ayam. Sungguh nama alias yang sangat njomplang. LOL.

Terkadang orang sudah lega bahwa di rumahnya nggak ada genangan air bersih ang bisa dijadikan tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak. Itu nyamuk dengue alias nyamuk demam berdarah yang memang habitatnya lebih bersih an manusiawi. Namun nyamuk malaria ternyata lebih merakyat karena mereka bisa hidup damai di genangan air got, lumpur, dan lain-lain. Jadi beware!

Agar terhindar dari malaria gimana caranya? 

Pemerintah melalui fasilitas kesehatan sudah membagikan kelambu gratis yang bisa digunakan sebagai pelindung dari nyamuk sewakt kita tidur. Untuk bisa mendapatkannya, kamu bisa langsung menuju Puskesmas terdekat. Kelambu ini aman bahkan untuk bayi sekalipun. Kalau digigit pun nggak akan beracun kecuali mungkin kelambunya bakal rusak. Kelambu ini bisa bertahan seelama tiga tahun dan perawatannya cukup mudah. Tinggal cuci-keringkan biasa aja. Anti nyamuknya nggak akan hilang.

Selain itu buat kamu anak nongrong yang suka keluar malam, jangan pakai hot pant deh. Mending pakai pakaian tertutup misalnya jas hujan. Ini semua demi melindungi diri dari serangan nyamuk jenis apapun itu. Biar nggak masuk angin juga.

Ohya, penting juga untuk mengoleskan repelent atau lotion anti nyamuk di bagan tubuh yang terekspose seperti kaki dan tangan.

BTW, ada nggak sih yang takut keracunan repelent? LOL. Ini saya. Saya nggak suka banget bau lotion anti nyamuk dan ya gitu takut ada kandungan yang nggak bagus juga. Nah, kalau mau coba deh bikin campuran air jeruk atau sari dari kulit jeruk campur cengkih. Bikin kulit kenyal-kenyal manja juga.

Last but not least, bantu pemerintah yuk untuk mencapai zero malaria! Caranya gimana/ makin aktif mengampanyekan hal baik di media sosial. Jadi kan lebih dari setengah penduduk Indonesia ini adalah penguna media sosial. So, ini bakal jadi cara yang efektif banget kalau kita bisa kampanye via media sosial juga.

Tapi kalau mau share apa-apa di media sosial, kudu diverifikasi dulu ya. Sebabnya hoax terbanyak di media sosial itu tentang politik, agama, dan kesehatan. Ini bahaya banget. Makanya kita kudu jadi netizen yang cerdas dengan saring sebelum sharing demi tercapainya target 2030 #ZeroMalaria dan #BebasMalariaPrestasiBangsa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun