Mohon tunggu...
Rinda Gusvita
Rinda Gusvita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi Sumatera

MSc on Agro-industry Technology. Saya philantropist yang senang membaca, jalan-jalan, berjuang untuk eco-friendly lifestyle, memetik pelajaran dari mana pun kemudian membagi-bagikannya. Bisa kontak saya di rindavita@gmail.com atau keep in touch lewat akun media sosial dan www.rindagusvita.com. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bantu Pemerintah Mewujudkan Indonesia Zero Malaria 2030

23 April 2019   14:58 Diperbarui: 23 April 2019   15:12 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr. Anita memaparkan tentang kondisi malaria di Lampung | dokpri

Tak heran kalau Kabupaten Pesawaran menduduki peringkat pertama endemik malaria karena memang di wilayahnya banyak terdapat pulau-pulau kecil, rawa,dan tambak. Sampai-sampai waktu Festival Pahawang 2017 lalu, kawan seperjalanan ada yang bawa obat malaria. Ya, emang seseram itu, sepertinya semua traveler sudah tahu kalau Pulau Pahawang identik dengan malaria. Seidentik Pahawang dan snorkling.

Untuk para traveler, mulai 1 hari sebelum berangkat ke daerah malaria sampai empat minggu setelah keluar dari lokasi tersebut harus minum obat Doxycycline satu kapsul/hari. Selain itu apa lagi yang bisa kita lakukan agar terhindar dari maalria? Banyak!

Di rumah saya punya tanaman lavender yang bunganya ungu-ungu ceria. Ternyata ini juga bisa membantu untuk meminimalisasi bertumbuhkembangnya nyamuk. Selain itu tanaman lain yang juga ditakuti oleh nyamuk adalah kecombrang yang cocok banget dicampur jadi pecel, zodia, dan marygold. Oh, ada yang nggak tahu marygold? Itu loh, bunga warna kuning yang baunya semerbak nggak enak dengan nama lain bunga tai ayam. Sungguh nama alias yang sangat njomplang. LOL.

Terkadang orang sudah lega bahwa di rumahnya nggak ada genangan air bersih ang bisa dijadikan tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak. Itu nyamuk dengue alias nyamuk demam berdarah yang memang habitatnya lebih bersih an manusiawi. Namun nyamuk malaria ternyata lebih merakyat karena mereka bisa hidup damai di genangan air got, lumpur, dan lain-lain. Jadi beware!

Agar terhindar dari malaria gimana caranya? 

Pemerintah melalui fasilitas kesehatan sudah membagikan kelambu gratis yang bisa digunakan sebagai pelindung dari nyamuk sewakt kita tidur. Untuk bisa mendapatkannya, kamu bisa langsung menuju Puskesmas terdekat. Kelambu ini aman bahkan untuk bayi sekalipun. Kalau digigit pun nggak akan beracun kecuali mungkin kelambunya bakal rusak. Kelambu ini bisa bertahan seelama tiga tahun dan perawatannya cukup mudah. Tinggal cuci-keringkan biasa aja. Anti nyamuknya nggak akan hilang.

Selain itu buat kamu anak nongrong yang suka keluar malam, jangan pakai hot pant deh. Mending pakai pakaian tertutup misalnya jas hujan. Ini semua demi melindungi diri dari serangan nyamuk jenis apapun itu. Biar nggak masuk angin juga.

Ohya, penting juga untuk mengoleskan repelent atau lotion anti nyamuk di bagan tubuh yang terekspose seperti kaki dan tangan.

BTW, ada nggak sih yang takut keracunan repelent? LOL. Ini saya. Saya nggak suka banget bau lotion anti nyamuk dan ya gitu takut ada kandungan yang nggak bagus juga. Nah, kalau mau coba deh bikin campuran air jeruk atau sari dari kulit jeruk campur cengkih. Bikin kulit kenyal-kenyal manja juga.

Last but not least, bantu pemerintah yuk untuk mencapai zero malaria! Caranya gimana/ makin aktif mengampanyekan hal baik di media sosial. Jadi kan lebih dari setengah penduduk Indonesia ini adalah penguna media sosial. So, ini bakal jadi cara yang efektif banget kalau kita bisa kampanye via media sosial juga.

Tapi kalau mau share apa-apa di media sosial, kudu diverifikasi dulu ya. Sebabnya hoax terbanyak di media sosial itu tentang politik, agama, dan kesehatan. Ini bahaya banget. Makanya kita kudu jadi netizen yang cerdas dengan saring sebelum sharing demi tercapainya target 2030 #ZeroMalaria dan #BebasMalariaPrestasiBangsa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun