Mohon tunggu...
Dona Riki Satriawan
Dona Riki Satriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pelajar yang ingin menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekerasan dan Hubungannya dengan Perilaku Anak

30 November 2016   22:05 Diperbarui: 30 November 2016   22:28 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai orang tua sudah sepantasnya untuk memberikan kasih sayang kepada anaknya. Walaupun dalam perkembangannya, semakin bertambah besar dan bertambanya usia sang anak maka anak akan menjadi sulit untuk diatur, anak menjadi nakal dan anak akan melawan orang tuanya. Mungkin diantara kita sebagai orang tua dalam menyikapi hal tersebut akan berbeda-beda, ada orang tua yang bijak dalam menyikapinya dan ada pula yang justru malah melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri. Nah bagaimana orang tua dapat melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri? Ternyata ada beberapa alasan mengapa orang tua tega melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri, diantaranya yaitu 

1. Untuk menunjukkan kewibawaan orang tua dimata seorang anak agar orang tua tersebut tidak terlihat lemah sehingga nantinya anak tidak berani kepada orang tuanya.

Padahal alasan ini tidak masuk akal, segala kekarasan yang ditujukan kepada anak baik kekerasan fisk seperti menendang, memukul dan kekerasan verbal seperti memanggil anak dengan kata-kata kotor dan julukan yang tidak pantas justru hal ini akan terekam dalam memori anak dan menghantuinya hingga dewasa kelak.

2. Menginginkan anak patuh terhadap aturan seketika itu juga.

Kekerasan sering kali menjadi jurus jitu bagi orang tua agar sang anak patuh aturan dan perintah. Memang anak akan patuh dikarenakan takut dihukum bukan karena kesadaran bahwa perintah orang tua itu benar dan sepatutnya harus dilaksanakan untuk memenuhi baktinya terhadap orang tua.

3. Menginginkan anak tidak cengeng/lemah dengan mengajarkan kekerasan dalam bertindak.

Banyak orang tua yang menginginkan anaknya terutama anak laki-laki untuk tidak cengeng dan lemah. Orang tua justru membekalinya dengan kekerasan untuk melawan orang lain yang mengganggunya. Sebenarnya cara membela diri patut diajarkan kepada anak, namun tentunya dengan cara yang baik dan tidak dengan menyakiti fisik atau balas mencela jika temannya mencela atau mengganggunya.

4. Menginginkan anak menuruti ambisi orang tua.

Ambisi orang tua yang kadangkala tidak sejalan dengan ambisi sang anak sering menimbulkan benturan antara orang tua dan anak. Orang tua lebih memilih melakukan kekerasan agar sang anak menuruti ambisi orang tua.

Dengan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua, anak justru akan meiliki perilaku yang tidak baik seperti :

1. Anak akan menyimpan rasa benci dan dendam kepada orang tua daripada rasa hormat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun