Telepon Seorang Teman
Ketika Prabowo kalah dalam pemilu tahun lalu, tidak banyak pengagumnya yang 'kaget', Â meskipun ada yang stress. Maklum, politik. Teman saya di Jakarta menelpon. "Pak Prabowo akan dijadikan Menhan." Katanya seolah memberi saya sinyal kejutan. "Lho, koq? Tidak ada oposisi dong?" Tanya saya setengah tidak percaya.Â
"Tidak apa-apa. Dengan begitu, Pak Prabowo nanti akan punya bargaining power. Punya kekuatan tawar menawar."Â
Demikian jelas teman saya berusaha meyakinkan.
Salah satu 'bocoran' deal politiknya dengan Jokowi waktu itu, kata teman saya, Prabowo akan membawa pulang Habib Rizieq Shibab (HRS). Â
Sebagai orang kecil, rakyat biasa, saya hanya diam. Memangnya siapa saya di mata Prabowo mau mengkomentari rencananya? Tapi kalau tidak percaya dengan janji, boleh kan? Membawa Habib Rizieq Shihab (HRS) pulang dari Saudi Arabia, tidak semudah membawa Kurma. Â
Setahun sudah berlalu. Menunggu sih tidak, karena saya tidak punya kepentingan dengan HRS. Tetapi kalau tidak ikutan berita, kata teman-teman, saya ini gak gaul.
Tanpa terasa, HRS tidak juga muncul. Akan jadi tanda tanya besar. Diagnosa sementara, Pak Prabowo tidak punya cukup power untuk memulangkan HRS ke Indonesia.
There must be something wrong I guess.....
Habib Rizieq Muncul Lagi
Akhir-akhir ini mencuat lagi berita tentang Habib Rizieq Shihab (HRS). Pasalnya, sudah hampir setahun sejak Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan (Menhan), tanda-tanda kepulangan HRS belum juga tampak. Apa yang diomongkan teman saya lewat telepon dari Jakarta tahun lalu, rasanya masih kemarin sore, saya tidak lupa.
Terlebih, HRS menunjukkan bukti yang diklaim sebagai surat pencekalan dari Pemerintah Indonesia melalui siaran video di akun YouTube Front TV. Surat Pencekalan tersebut ditunjukkan untuk mengungkap alasan mengapa dia tidak bisa pulang.
Prabowo sebelumnya pernah berjanji, akan memulangkan Rizieq saat musim kampanye Pilpres 2019, seandainya terpilih. Bahkan, Prabowo mengatakan bakal mengirimkan pesawat pribadi untuk jemput Rizieq jika menjadi presiden. Sayangnya Prabowo kalah.Â