Mohon tunggu...
Raymond Liauw
Raymond Liauw Mohon Tunggu... -

Anak rantau

Selanjutnya

Tutup

Drama

Suamiku Seorang Monster (berdasarkan kisah nyata)

20 Juli 2014   15:41 Diperbarui: 4 April 2017   18:29 76064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAGIAN I

Nama lengkapku Nurhayati binti Maimunah Azwar dan mereka memanggilku Nurhayati atau Nur yang berarti Cahaya. Ayah dari suku Jawa seorang guru SMA sedangkan Ibuku berasal dari Sumatera Barat. Aku memiliki dua kakak dan satu adik yang kesemuanya memiliki ketidakberuntungan dalam kehidupan rumah tangganya.

Sebagai seorang anak yang dapat cukup dikatakan taat kepada orang tua, aku selalu membantu Ibu berdagang soto ayam keliling kampung selepas pulang sekolah. Prestasiku sejak di sekolah dasar selalu menjadi kebanggaan ayah dan ibu karena aku selalu memperoleh predikat juara kelas dan pernah menyandang gelar sebagai pelajar teladan.

yah, setelah lulus SMA, Nur rencananya mau cari kerja saja biar bisa bantu ayah dan ibu” kataku kepada ayah selepas makan malam.

lhooo.....kenapa tidak melanjutkan kuliah saja ? biar ayah dan ibu yang cari uang” kata ayahku.

ayah dan ibu juga berharap kamu dapat tamat Sarjana dan dapat pekerjaan bagus” tambahnya.

pokoknya kamu harus kuliah sampai tamat Sarjana” sahut ibuku.

Setelah lulus SMA, aku ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah. Pikirku saat itu “pantas saja banyak orang yang tidak mau balik ke kampung halamannya bila sudah tinggal di Jakarta. Kota yang begitu padat, megah dan penuh dengan hiburan apalagi mall mallnya”

Di Jakarta aku tinggal di tempat kost bersama kakakku yang bekerja sebagai karyawan toko. Kakakku juga yang membantuku untuk membayar sebagian biaya kuliah, namun ternyata dia memiliki banyak hutang.

Ingin rasanya aku kembali ke kampung daripada menjadi beban kakakku di Jakarta, tetapi aku takut dan tidak mau membuat orang tuaku malu kepada tetangga dan sahabat sahabatnya.

di sebuah jalan sempit dan curam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun