Cara orang berkomunikasi sekarang sudah banyak berubah , kegiatan bertelepon kita sudah banyak sekali digantikan dengan kegiatan texting. Peran visualisasi dalam media social seperti  twiter, path, dan Instagram membuat kita bisa lebih banyak saling mengerti . Kalimat dalam pesan pesan singkat bukan saja singkat tetapi penuh singkatan .Tiba tiba saja kita menjadi pembaca cepat pula. Membaca yang benar benar membaca dirasa mulai berkurang manfaatny dan bahkan sudah menjadi seni yang nyaris dilupakan masyarakat modern.Â
Pemahaman pun tidak terlalu dikonfirmasikan secara serius . Tanpa sadar kita menghalalkan budaya asumsi untuk memahami informasi secara lebih jauh dan mendalam . Bayangkan bahayanya kita jika membeli obat namun tidak membaca peringatan dan cara penggunaan obat.. bukankah kita perlu memasukkan pemahaman dengan benar benar agar kita makin ahli,.
Membaca tetap melibatkan daya piker total , mengingat , menganalisis dan bahkan membayangkan Implementasinya di pekerjaan atau kehiduapan sehari hari. Pengambilan keputusan yang tidak maksimal seringkali bukan disebabkan oleh tidak adanya laporan , tetapi justru karena orang tidak membaca secara intensif . Seseorang yang intelek perlu membaca buku dan konteks yang mengelilinginya ketika berhadapan dengan sebuah tulisan kita perlu hadir menyerap, menyimpulkan , mengulang dan memperjelas.