Mohon tunggu...
ratih puspa
ratih puspa Mohon Tunggu... Bankir - swasta

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Damai dalam Indonesia Raya

18 Agustus 2017   10:52 Diperbarui: 18 Agustus 2017   11:01 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan (ilustrasi) - http://www.beritamalukuonline.com

Indonesia raya terdiri dari beraneka ragam suku dan budaya. Indonesia raya bukan milik suku Jawa, Sunda, atau yang lainnya. Tapi milik kita semua dari Aceh hingga Papua. Indonesia terdiri dari beraneka ragam kekayaan dan keindahan alamnya. Dan Indonesia raya tidak hanya diisi oleh kaum muslim sebagai mayoritas, tapi juga diisi masyarakat Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, bahkan aliran kepercayaan. Dan Indonesia raya memiliki geografis yang begitu luas, yang terdiri dari darat, laut dan udara. Karena kerayaan dan keanekaragaman itulah, nusantara ini berdiri dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia. Ingat, Indonesia adalah negara kesatuan. Satu dalam keberagaman, bhineka tunggal ika.

Meski beragam, suku-suku di Indonesia bisa hidup berdampingan satu dengan yang lainnya. Bahkan di Jawa sekalipun, bisa kita temukan suku-suku dari Aceh hingga Papua. Semuanya berdampingan saling melengkapi. Dan sekali lagi, begitulah seharusnya Indonesia. Meski berbeda, karena tinggal di bumi yang sama, bahasa yang sama, sudah semestinya tidak ada upaya untuk saling membenci, saling menguasai, ataupun merasa paling benar sendiri.

Indonesia, juga mempunyai falsafah dan dasar negara yang bernama Pancasila. Nilai-nilai dalam Pancasila bukan berasal dari luar Indonesia. Nilai-nilai Pancasila murni berasal dari kearifan lokal masyarakat Indonesia. Sila pertama, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Kemerdekaan yang berhasil diraih masyarakat Indonesia, tidak akan terjadi jika tanpa restu dari Tuhan. Keberagaman Indonesia juga merupakan anugerah dari Tuhan. Karena itulah, Indonesia maju tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Tuhan. Sila pertama ini juga menegaskan, bahwa Indonesia merupakan negara yang beragama. Wajar kiranya jika banyak agama bisa hidup di Indonesia. Tidak hanya Islam, tapi juga Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan.

Pada sila kedua, menegaskan bahwa masyarakat Indonesia pada dasarnya manusia yang humanis, dan memanusiakan manusia. Manusia pada dasarnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Dengan akal dan pikirannya, segala ujaran dan perilaku masyarakat Indonesia, semestinya bisa membedakan dengan makhluk yang lain. Segala perilakunya tidak boleh didasarkan pada kesewenang-wenangan. Dengan memanusiakan manusia, juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berbudaya. Pada titik inilah, perlunya mengedepankan norma-norma sosial yang ada di masyarakat.

Pada sila ketiga, masyarakat Indonesia dianjurkan untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan. Karena Indonesia sangat beragama, dan mempunyai wilayah yang begitu besar, maka menjaga persatuan dan kesatuan menjadi hal yang mutlak dilakukan. Sementara sila keempat, menegaskan bahwa kita masyarakat yang sangat mengedepankan musyawarah. Mencari mufakat untuk mendapatkan solusi, adalah karakter kita. Mendengarkan kepentingan publik adalah karakter kita yang sebenarnya. Jika ada oknum yang suka memaksakan kehendak, mereka harus memahami lagi budaya Indonesia.

Sedangkan sila kelima menunjukkan bahwa kita adalah masyarakat yang sangat mengedepankan keadilan sosial. Prinsip keadilan ini adalah sesuai dengan porsinya. Lihat saja adat yang melekat dalam budaya setiap suku, mengedepankan prinsip keadilan ini. Nilai-nilai inilah yang harus dipertahankan hinggal generasi berikutnya. Karena tujuan para pendiri bangsa ini adalah ingin Indonesia tetap bisa dami dalam keberagaman. Saling menghargai, saling menghormati, dan saling tolong menolong dalam keberagaman negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun