Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Informasi Cerita dalam Membangun Alur Flash Fiction (untuk Pemula)

23 Desember 2010   04:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:28 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari berbagai definisi tentang Flash Fiction (FF), saya senang menyederhanakan pengertiannya sebagai sebuah cerita yang berbatas pada jumlah kata yang minimal. Menurut berbagai sumber, 1000 merupakan batasan jumlah kata tertinggi sebuah FF. Namun pada faktanya banyak FF terutama yang terpublikasi di dunia maya terangkai tak sampai 500 kata. Kilat Ubud Writers Festival yang terselenggara beberapa waktu lalu malah mewajibkan karya FF disusun kurang dari 350 kata. Ada juga beberapa situs yang mengumpulkan tulisan FF hanya dalam 100 kata saja.

Jika sedemian rupa sempitnya FF harus dibangun, maka diperlukan kreativitas dan kecerdasan penulis untuk meramu karyanya menjadi sebuah FF yang baik dan berkesan. Tentu dengan tetap memperhatikan kaidah umum prosa. FF harus memiliki cerita yang utuh, memiliki tokoh dan aksi yang dilakukan si tokoh. Plus tambahan satu persyaratan bagi saya pribadi, bahwa FF harus meninggalkan kesan yang dalam bagi pembacanya. Maaf, jika saya menyebutkan bahwa FF layaknya sebuah media beronani, dan dia harus bisa membuat orang mencapai titik orgasme setelah membacanya.

Para penulis FF umumnya menyimpan kesan di akhir cerita. Tapi bisa juga kesan itu dibangun merata pada keseluruhan cerita. Kesan dapat berupa kejutan yang tak terduga pembacanya. Menjadi kunci sebuah FF. Kejutan ini tak serta merta ada. Dia harus dibentuk dari berbagai informasi cerita yang disajikan dalam FF. Setidaknya tak bertentang dengan informasi cerita sebelumnya. Apa itu informasi cerita?
Dalam prosa kita mengenal adanya unsur-unsur intrinsik yang membangun sebuah cerita. Tokoh, latar, dan alur adalah sebagian unsur intrinsik yang membutuhkan informasi-informasi penjelas. Informasi inilah yang disebut informasi cerita.

Informasi cerita dapat disajikan secara langsung maupun tidak langsung. Penyebutan nama, tempat atau karakter tokoh secara jelas adalah bentuk pemberian informasi secara langsung. Contoh:

Orang menyebutnya Jack. Lelaki sangar yang hampir sepuluh tahun menjadi preman nomor satu di Pasar Kramat.

Namun karakter tokoh maupun predikatnya dapat disampaikan secara tak langsung dengan cara lain.

Di Pasar Kramat ini tak orang yang paling ditakuti warga kecuali Jack. Berurusan dengannya adalah masalah besar.

Informasi tentang karakter tokoh yang sangar atau predikatnya sebagai preman tidak disebutkan secara langsung, namun pembaca dapat merasakan kesan itu.

Ada pula informasi cerita yang sifatnya multitafsir atau menggantung. Kemanunggalan tafsirannya baru terlihat jika dilengkapkan dengan informasi cerita lanjutannya. Biasanya tersaji di bagian akhir cerita.

Khusus dalam penulisan FF, pemberian informasi cerita ini menjadi sangat penting. Ini berkaitan dengan minimnya ruang untuk bereksplorasi. Bagi sebagian penulis minimnya pemberian informasi cerita justru dijadikan alat untuk bermain-main dengan imajinasi pembaca. Informasi cerita baik itu tokoh, alur, maupun tempat bisa diminimalkan atau bahkan dihilangkan di awal cerita. Membiarkan imajinasi pembaca bebas meliar, untuk kemudian diberikan informasi cerita yang logis (tidak bertentang) pada akhir cerita. Fungsinya sebagai penguat alur kejutan. Sebaiknya informasi akhir itu tak semena-mena. Bukan muncul tiba-tiba. Harus ada kaitan logis dengan informasi sebelumnya. Berikut adalah contoh FF dengan informasi cerita di akhir yang tak berkait.

Setelah menunggu lebih dari dua puluh menit di dalam bandara dan dua tahun dalam kehidupan cintanya, Grace mendapati tubuh Karl keluar dari pintu kedatangan. Ya, itulah tubuh kekasih yang begitu dirindu Grace. Tak ada yang berubah dari Karl, cintanya pun tidak. Karena Karl seperti memiliki rindu yang sama hebat saat matanya menemukan Grace yang setengah berlari mendekat. Mereka hampir berpeluk, bibir mereka nyaris berpagut ketika tiba-tiba sebuah bom meledak dahsyat di dekat loby bandara. Mengguncang dan meluluhlantakan semua yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun