Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini Harapanku Selama Ramadhan 2019!

6 Mei 2019   01:12 Diperbarui: 6 Mei 2019   04:41 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kaligarafi Nusantara

Sidang isbat Kementrian Agama RI (kemenag) dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin sore tadi telah memutuskan Bulan Ramadhan dimulai pada hari Senin, 6 May 2019. Hasil diputuskan setelah melewati observasi melalui alat teleskop juga perhitungan yang akurat lalu kemudian disidangkan.

Sumber: kompas: sidang isbat 2019
Sumber: kompas: sidang isbat 2019
Ini artinya tidak ada perbedaan hasil sidang isbat yang memutuskan awal Ramadhan dengan Ormas Muhammadiah juga Persis (Persatuan Islam) yang terlebih dahulu memutuskan awal Ramadhan jatuh juga pada hari ini.
Sumber: PP Muhammadiah
Sumber: PP Muhammadiah
Ramadhan kali ini penulis merasakan bertepatan dengan beberapa moment istimewa. Mengapa istimewa? Beberapa kejadian penting bangsa ini terjadi sebelum Ramadhan. Tidakkah kita mengambil hikmah atas beberapa peristiwa dan kembali merenung didalam hening dan berkah Ramadhan ini?

1. Proses pemilihan di bilik suara pada Pilpres telah usai dan tinggal menunggu penetapan resmi dari KPU RI / Real Count pada 22 May 2019. Tentu kita semua pasti menunggu siapa pemenang pemilihan Presiden-Wakil Presiden juga anggota Legislatif DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota juga DPD.

Sebagai anak bangsa tentu penulis prihatin dengan kabar duka atas wafatnya 440 orang (update detik.com 4 May 2019) yang diduga akibat kelelahan karena bertugas over time dimulai sejak persiapan pra pencoblosan dan pasca pencoblosan.

Dampak Pemilihan Umum serentak Presiden+Legislatif yang memakan korban begitu besarnya semoga dijadikan sebagai muhasabah/instropeksi bagi pemangku kepentingan agar meninjau ulang kebijakan kerja diluar batas kemampuan yang dapat melanggar HAM juga meninggalkan duka kepedihan berlarut bagi keluarga yang ditinggalkan.

Kepada keluarga yang ditinggalkan penulis berharap momen bulan Ramadhan ini dapat  menjadikan sebagai penguat rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa bahwa usia dan reski sudah menjadi ketetapanNya. Dibulan suci ini pula dengan kesyahduannya semoga keluarga yang ditinggalkan dapat ganjaran pahala atas kesabaran dan pengorbanan almarhum yang telah berjuang demi kepentingan masa depan bangsa dan negara.

Semoga keluarga yang berusaha sabar dan tawakal tidak hanya menerima ucapan belasungkawa saja, tapi ada yang lebih penting yaitu mereka wajib disantuni oleh pemerintah semisal bantuan duka/musibah dan beasiswa bagi putra putri yang ditinggalkan.

2. Proses demokrasi yang semestinya menggembirakan ternyata menciptakan iklim panas yang memecah anak bangsa, permusuhan pendukung Jokowi dan Prabowo sebagai lanjutan polarisasi 2014 yang lalu. Sekarang sedimikian dirasakan potensi gesekan antara pendukung kedua Capres yang sama2 ngotot pada keyakinannya bahwa calonnya-lah yang paling pantas menjadi pihak yang berkuasa dinegeri ini.

Bulan Ramadhan ini bertepatan dengan momen penting hajatan demokrasi yang akan kita hadapi yaitu penetapan resmi KPU RI atas hasil Pemilu serentak pada 22 May 2019 atau 17 Ramadhan, hari turunnya Al-Qur'an (kitab suci umat islam). 

Penulis berharap dengan semangat Ramadhan dan bulan turunnya kitab suci ini mari kita redakan ketegangan yang sudah terlalu lama, dimulai sejak 2014 kemudian lanjut lagi dengan masa kampanye Pilpres 2019 yang berlangsung selama 8 bulan lalu menunggu hasil resmi dari KPU RI diakhiri dengan pelantikan bagi yang terpilih. Terlalu lama bukan, mau sampai kapan tegang2an?

Energi bangsa ini sudah cukup terpancar dan menguap ke angkasa. Mari sekarang saatnya instropeksi diri, saling memaafkan lalu kembali membangun bangsa agar sejahtera adil dan makmur.

Bagi kelompok yang menuduh oknum kelompok lain segeralah mencukupi bukti atas tuduhan kepada lawan dan hindarkan hoax lalu berjuanglah dengan cara2 yang bermartabat. Hindarkan perpecahan bangsa dan negara. Masih banyak yang harus kita kerjakan untuk membangun bangsa ini agar mencapai cita2 bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun