Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - â›”

Feel nya mana?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pelan-pelan Mulai Jatuh Cinta pada Sunyi

9 Mei 2020   05:03 Diperbarui: 9 Mei 2020   04:59 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini ramai-ramai mengaku ilfil pada ramai 
Dan itu sekaligus menelan hinaan kalian sendiri 
Katanya sunyi itu aib yang terlalu suram dan seram untuk sekadar dilamuni 
Tetapi mengapa berubah menjaga jarak dari keramaian yang biasa menyuntikan damai; termasuk enggan memasuki tempat ibadah kalian yang ramai
Kini kau dia dan mereka pelan-pelan mulai terbiasa duduk manis dalam nyamannya pangkuan sunyi.


kini berjamaah kalian memuja sunyi
Dalam kain kafan cemas yang selalu menelpon; menawari peti mati
Lantas kalian sejenak menepi dari;
Memaskeri tanggung jawab
Mencuci bersih surat tagihan
Dan sering meng hand-sanitizer kan banyak janji
Kau dia dan mereka kini pelan-pelan mulai menyukai hidup aman dijaga ketat oleh pahlawan sunyi

Kini penduduk bumi pandai sekali dalam hal menyepi
Bahkan telah mengalahkan aku yang terlalu sering memfoya-foyakan waktunya untuk membelanjakan sunyi

Tak ayal sunyiku terusik
Sudah tak asyik
Sebab sunyiku sudah bukan sesunyi yang dulu lagi
Ketika pelan-pelan kau dia dan mereka mulai ikut-ikutan jatuh cinta pada sunyi

Yang kini tak bisa aku rasakan lagi seorang diri
Karena telah berubah ramai
Yang kini bahkan sunyiku telah menjadi sebuah tradisi yang harus kalian rayakan setiap hari

09/05/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun