Dunia kepenulisan selalu memunculkan bakat-bakat baru. Bakat-bakat itu ada yang berkembang dan matang, namun tak sedikit pula yang berguguran. Mereka yang jadi adalah penulis-penulis yang tak pernah berhenti belajar dan haus ilmu pengetahuan.
Meski sangat subjektif, berikut 5 penulis muda di bawah 30 tahun yang karyanya harus kamu baca karena kesegaran tulisan yang mereka tawarkan.
DEA ANUGRAH
Dia pernah terpilih dalam Ubud Writersand Readers Festival 2012 dan menjadi salah satu penulis Indonesia yang mengikuti residensi ke luar negeri.
Daftar berbahayanya bertambah karena banyak testimoni mengatakan Dea mirip bintang drama Korea.
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Dalam usia yang begitu muda, novelnya, Semua Ikan di Langit, menjadi pemenang sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta. Novel sebelumnya, Di Tanah Lada, juga menjadi salah satu pemenang sayembara novel paling bergengsi tersebut.
Novel-novelnya yang lain pun tak pantas diremehkan. Contohnya, Jakarta Sebelum Pagi. Ia disebut sebagai penulis muda paling imajinatif saat ini, ditopang dengan kemampuan menulis yang di atas rata-rata.
Rio Johan
Dia juga pernah mengikuti ASEAN Literary Festival sebagai wakil dari Indonesia, UBUD Writers Reader Festival, dan menjadi salah satu penulis Indonesia yang dikirim residensi ke Eropa.
Norman Erikson Pasaribu
Norman merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan sempat bekerja di Ditjen Pajak. Ia juga pernah mengikuti Ubud Writers Readers Festival dan menjadi salah satu penulis yang dikirim ke Amerika.
Eko Triono
Cerpennya "Ikan Kaleng" misalnya mampu membawakan kegelisahan orang Papua di gunung yang ingin makan ikan. Bukunya, Agama Apa yang Pantas Bagi Pohon-pohon, juga mendapatkan sambutan yang positif dari kalangan penulis.
Tentu, di luar kelima penulis itu masih banyak penulis muda lain yang berprestasi. Sebut saja, Faisal Oddang yang cerpennya pernah menjadi cerpen terbaik Kompas. Namun, karena membatasi hanya 5, saya pribadi memilih kelima penulis di atas yang karya-karyanya pasti akan selalu saya beli.