Mohon tunggu...
Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan untuk Newbie Mom

4 Juli 2019   11:59 Diperbarui: 4 Juli 2019   12:04 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadine umur 4 bulan (dokpri)

Waaaahh... Sudah lama nggak nulis di Kompasiana, ternyata aku rindu juga. Kali ini aku nulis tentang rasanya menjadi ibu baru dan apa-apa aja yang harus dilakukan supaya nggak kena baby blues, kalaupun baby blues, ya nggak parah-parah amat gitu. Hehe.. aku dulu sempat baby blues soalnya, untungnya ya nggak parah dan nggak lama.

Eitsssss...tunggu dulu, walau aku nulis ini  bukan karena aku punya bayi lagi lho ya, tapi karena ada banyak hal yang harus diurus (cieleeeh sok sibuk mama Nadine ini). 

Okelah, kita balik lagi ke topik kita. Karena beberapa temanku banyak yang habis melahirkan dan aku lihat kebahagiaan mereka dengan bayinya, terlihat ya di status media sosial yang selalu update tentang perkembangan bayinya. 

Aaahhh.. ini sih aku banget walaupun sebenarnya aku juga tahu sebenarnya ada banyak hal yang mereka masih perlu belajar (hahahaha.. kalau ini sih aku banget, duluuuu tapi ya.. soalnya aku yakin ibu-ibu zaman sekarang udah canggih, pasti banyak baca). 

Tapi mungkin ada beberapa yang memang belum tahu ya misalnya bagaimana sih saat menjadi ibu baru? Apa saja yang harus dilakukan terutama untuk ibu yang nantinya akan bekerja ? Dan sebagainya. Baiklah, tips ini berdasarkan pengalaman aku, teman-teman dan hasil pengamatanku di lingkungan sekitar.

Aku sih di sini akan lebih banyak tulis tentang ASI ya, karena aku semangat dan suka susah berhenti kalau udah ngomongin ASI. Jadi aku tulis yang aku tahu ya. 

Jadi sebenarnya bayi yang lahir itu bisa tahan selama 24-48 jam tanpa minum sebelum ASI keluar. Tapi ya karena kasian, akhirnya susu formulalah yang jadi pilihan. Kalaupun hal ini yang dipilih, nggak apa-apa kok, jangan salahkan siapa-siapa. Tapiiii.. tetap usahakan ASI untuk keluar. 

Semua tergantung mindset kita kok, tanamkan aja dipikiran kalau ASI-ku banyak. Sambil pijat-pijat (minta tolong ajarkan bidan atau perawatnya) dan terus susukan ke bayi (walaupun belum keluar, karena hisapan mulut bayi akan merangsang keluarnya ASI). 

Ada juga tuh yang bilang bayi laki-laki lebih banyak menyusu daripada bayi perempuan, jadi kadang supaya memenuhi keinginan bayi untuk menyusu, akhirnya dikasih tambahan susu formula. Kalau aku sih nggak percaya ya dengan pernyataan itu. Bayi laki-laki ataupun perempuan sama-sama butuh ASI yang banyak kok. 

Percaya diri aja deh, kalau ASI kamu banyak. Aku sih nggak ngelarang untuk kasih susu formula ya, tapi lebih baik utamakan ASI dulu. Susu formula adalah alternatif terakhir dan memang anjuran dokter karena kondisi medis dari ibu ya. Hati-hati juga, ada lho bidan dan dokter yang nggak pro ASI, jadi harus lebih diperhatikan lagi saran-saran dari mereka. Apakah mereka pro ASI atau nggak.

Setelah ASI keluar, maka akan muncul lagi masalah, yaitu puting lecet dan makanan yang dipantang. Kalau puting lecet itu biasanya pelekatan saat menyusui yang masih belum pas. Karena sebenarnya bayi menyusu bukan di bagian puting tapi di bagian aerola (sekitar puting). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun