Mohon tunggu...
Imam Prawoto
Imam Prawoto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pria asal Banten, tepat nya kampung Menes kel. Menes, kec. Menes Kab. Menes (th 1883 Menes adalah kabupaten,setelah krakatau meletus kota kab. oleh Belanda di pindah ke Pandeglang); maka sejak itu hingga sekarang kabupatennya pandeglang.\r\n\r\nMukim di kota kecil, Blenheim,di kepulauan bagian selatan New Zealand. Saat ini, untuk waktu yang belum ditentukan sedang berada di bumi pertiwi tercinta kita, Indonesia. \r\n\r\nPengalaman bekerja, hampir seluruhnya di private sector, termasuk salah satunya terkait dengan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Kepemimpinan Panji Gumilang dan Sumber Dana Al-Zaytun Dipertanyakan

14 Mei 2011   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:43 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari ini (11-05-2011) merupakan sejarah baru bagi Al-Zaytun, karena sejak berdirinya dari tahun 1999 sd 2011, sebagai lembaga pendidikan formal, baru kali ini dikunjungi secara official oleh menteri Agama Republik Indonesia. Bapak K.H. Drs, Surya Darma Ali., Msc. kita sebut saja SDA. Terimakasih bapak atas kesediannya hadir ke Ma'had Al-Zaytun. Selanjutnya kita sebut MAZ.


MAZ pernah dihadiri juga oleh Menteri Agama RI waktu itu bapak Prof, Dr, Malik Fadjar., MA. Pada 20 Mei 1999, dalam acara peletakan batu asas gedung asrama Al-Fajar. Bapak Malik Fadjar juga menghadiri MAZ untuk yang kedua kalinya sebagai Menteri Pendidikan Nasional, tanggal 28 Oktober 2001 pada acara pembukaan Pekan Olahraga Seni Pondok Pesantren (POSPENAS). Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Menteri Agama RI bapak Drs, H. Maftukh Basuni yang pada ketika itu menyertai kunjungan official Wakil Presiden RI, Bapak M. Yusuf Kalla pada tanggal 07 januari 2007, dalam acara penringatan dan perayaan tahun baru Islam, Muharram.


Untuk itulah, untuk dan atas nama Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), saya, kami segenap pengurus dan exponent yayasan sangat berterimakasih atas perhatian besar bapak Menteri Agama RI terhadap lembaga pendidikan MAZ. Tentu saja, kami sangat yakin bahwa bapak K.H. Surya Darma Ali, selaku Menteri Agama RI, akan dengan ikhlas memberikan penyampaian kepada masyarakat tentang MAZ dengan penyampaian yang se adil adilnya. Sehingga hingar bingar yang dihubungkaitkan dengan Al-Zaytun yang amat sangat meresahkan itu menjadi lebih proporsional.


Saya sangat setuju dengan banyak orang yang menghubungi saya bahwa banyak fihak yang memiliki fasilitas fisik lembaga pendidikan yang lebih hebat dari MAZ, tetapi tak seorang pun dari kita yang mempertanyakan keberadaan lembaga tersebut dengan cecaran pertanyaan yang berkaitan dengan sang pemimpin dan darimana sumber dananya. Sementara MAZ adalah sebuah Institusi Pesantren yang tentu saja berada dibawah naungan kementrian Agama RI dan tentu saja karena ini adalah pesantren dan atau ma'had, maka lembaga ini milik umat Islam. Semestinya, sebagai sesama muslim, kita semua justru tidak saling mencaci, tetapi saling membantu, saling mendukung, dan saling mengingatkan.


Bahwa kemudian kurikulum yang kami ajarkan sejak mulai berdirinya dan diresmikannya MAZ ini, adalah kurikulum nasional yang diberlakukan oleh kementrian pendidikan nasional dan kementrian agama RI. Tentu saja dengan muatan lokal yang bertujuan untuk membentuk santri, pelajar MAZ, yang berilmu, berakhlaq, dan berkarakter, yang pada saat nya mampu menjadi ragi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara di masa dan zamannya nanti. Dari sejak berdirinya, Al-Zaytun telah meluluskan putra-putri bangsa sebanyak tujuh angkatan sekira 7000 alumnus  yang sampai saat ini sudah dan terus mengabdikan ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh dari MAZ untuk bangsa dan negara.


Dengan demikian, kami berharap Indonesia tercinta kita ini akan menjadi lebih kuat dan sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun