Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ryamizard: Gatot Sudahlah, dan Deligitimasi Pemilu 2019

16 April 2019   08:48 Diperbarui: 16 April 2019   08:57 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

TNI-Polri yang sinergi itu masalah bagi pelaku kecurangan. Dengan menghembuskan isu ada ketidaknetralan di tubuh salah satunya menjadikan mereka saling curiga dan di dalam mengawal pesta demokrasi menjadi lemah.

Siapa saja yang menebarkan kecemasan, kekhawatiran, sikap saling curiga, apa iya model demikian mau dipercayai untuk memimpin negeri ini? Bayangkan saja, apakah tidak akan menderita dipimpin oleh pribadi-pribadi penebar teror seperti itu?

Siapa saja yang optimis, meneduhkan, menenangkan, dan memberikan rasa aman itu layak dijadikan panutan untuk lima tahun ke depan di dalam memimpin negeri ini. Lihat saja, bisa kog Menhan mengatakan, Hey Gatot apa khabar helikopter itu, zaman siapa terjadi? Itu tentu akan membuat ramai dan riuh rendah yang malah menambah keadaan lebih buruk.

Namun, bahwa banyak pihak yang menggunakan kesempatan untuk menebar kecemasan dengan pilihan bijak pemerintah untuk mengalah, bukan berarti kalah dan tidak dilakukan perlawanan. Ingat ada sisi spiritualitas yang sering diabaikan kubu yang memang dasarnya suka menebarkan ketakutan. Kehendak Yang Kuasa, serapi apapun upaya dan rencana manusia, toh bisa berantakan. Hal sepele bisa menjadi bencana luar biasa.

Memilih dengan jernih dan tidak perlu ketakutan, pesta rakyat itu benar-benar suka cita, bukan kecemasan dan kegalauan. Kalah menang itu biasa, tidak perlu menjadi jemawa dan lupa daratan. Menang kalah itu lima tahunan, bukan seumur hidup, emang masa lalu yang sampai pikun menjadi presiden?

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun