Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mereka Menyeret Merdeka

19 Agustus 2019   17:55 Diperbarui: 19 Agustus 2019   17:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu harus berkaca. Kamulah yang harus menerima pernyataan itu. Jangan sok suci dan benar." sergah saya.

Beberapa tetangga ternyata mengintip pertengkaran saya dengan diri saya sendiri. Merasa menjadi bahan tontonan, saya makin bersemangat.

Saya hujat diri saya yang ngeyel itu. Sampai dia tidak bisa berkata-kata lagi.

Ketika pintu terbuka, beberapa orang memegangi tangan saya. Saya berontak tentu saja.

"Maksudnya apa hah. Kenapa kalian meringkusku!! Bajingan. Lepaskan!" saya meronta sekuatnya. Berteriak sekuatnya.

Diri saya yang ngeyel itu tertawa terbahak-bahak. Karena tangan saya diringkus beberapa orang, saya semprot langsung dengan makian paling mematikan.

"Dasar komunis. Dasar teroris. Monyet. Anjing. Anak haram." dan lainnya, saya teriakkan sekeras-kerasnya.

Mereka menyeret saya dari rumah saya sendiri. Puluhan orang menumpuk di depan rumah. Saya diseret menuju ambulans.

"Bawa saja Merdeka ke RS. Jiwa Bahagia. Memang dia sering kumat." ujar salah seorang tetangga.

Mulut saya dilakban. Saya hanya merutuk dalam hati. Berteriak sekeras-kerasnya.

"Namanya Merdeka. Gangguan jiwa semenjak gagal menjadi anggota dewan." ujar seseorang yang wajahnya saya ingat, tapi lupa namanya. Ia mengatakan pada perawat yang menatap saya dengan tatapan penuh Cinta.

Jemundo
19/8/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun