Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Karyawan Galau, Kabar THR "Mendung"

2 April 2020   15:19 Diperbarui: 2 April 2020   15:27 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi THR via harianhaluan.com

"Diingatkan swasta, berdasarkan UU diwajibkan (memberikan THR) dan Kementerian Ketenagakerjaan menyiapkan hal-hal terkait dengan THR," ujar Airlangga dalam video conference, Kamis (02/04/2020).

Kewajiban ini memang perlu digaungkan oleh pemerintah, terlebih lagi untuk karyawan-karyawan swasta. Yang jelas, perusahaan maupun pabrik tidak bisa semata-mata ingin ngeyel karena pemerintah sudah memberi stimulus fiskal di beberapa lintas sektor industri.

Hal ini juga disampaikan oleh Airlangga, bahwa pemerintah sudah memperluas cakupan stimulus fiskal berupa pembayaran Pph oleh pemerintah untuk pekerja dengan penghasilan hingga Rp. 200 juta per tahun.

Lebih lanjut, APBN 2020 juga didongkrak oleh pemerintah dengan menambahkan dana sebesar Rp. 405,1 triliun sebagai modal penanganan Covid-19. Hal ini terlandaskan oleh Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Meski demikian penjelasan pemerintah, tetap saja nasib THR tahun ini masih mendung. Problematika utamanya berada di tangan para pengusaha. Jelas pengusaha begitu dilema. Belum tentu tahun 2020 ini sistem operasional mereka cukup menguntungkan.

Bisa jadi usaha mereka di tahun 2019 tidak begitu berkembang dan menguntungkan, hingga berusaha untuk memaksimalkan keuntungan itu di tahun 2020 ini. Tapi, tiba-tiba saja Covid-19 melanda. Apa boleh buat, para karyawan diminta memakluminya.

Mungkin saat ini para pengusaha seperti UKM sedang berjuang mati-matian untuk mempertahankan eksistensinya. Bayangkan bila mereka tidak mendapat subsidi dari pemerintah, kemudian punya karyawan yang banyak, maka jawaban THR hanyalah tanda tanya.

Jawaban sementara dari THR ini akhirnya menghasilkan beberapa opsi. Kalau tidak dibayar setengah, pabrik atau perusahaan akan berusaha membayar dengan sistem cicilan, atau malah bisa tidak dapat THR sama sekali.

Opsi ini akan menjadi sangat berat ketika sebuah perusahaan dihadapkan dengan pilihan bayar THR atau bangkrut. Perusahaan besar, mungkin bisa berbicara banyak untuk menambal kerugian. Tapi perusahaan kecil? Begitulah, kabar THR masih mendung.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun