Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ujung Pagi

28 Juni 2017   18:27 Diperbarui: 28 Juni 2017   20:33 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah sampai

Ujung pagi yang merambat di taburi hujan hingga akhirnya matahari tenggelam,dari tebitnya mengikuti perintah Tuhannya.

Tanda Malam

Membagi gelap di selusuri belahan bumi,silih berganti membagi malam lengkap dengan cahayanya bulan,bintang bintang Mengagungkan Nama Tuhannya.

Tentang sepi

Dalam mata mata terpejam.Bukan perangkap bagi warna gejolak.Mencipta waktu menunjuk ujung jarum hati,berdetakan ramai sekali batin batin doa

Kemudian diri

Menakar sesal silam silam terbuang.Mencambuk jiwa menata hati,dari rasa dendang lupa,yang menabuh lupa dan khilaf membuat Tuhanya urutan kesekian.

Maka permohonan

Sabar dalam berlapang lapang,sabar dalam ibadah ibadah.Sabar dalam syukur.Sebelum maut sebelum maut.

Sampai ujung pagi yang berikutnya dalam genggamaNya.

Cimahi,28 Juni 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun