Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Saku Lelaki yang Tak Setia

13 Desember 2019   15:21 Diperbarui: 13 Desember 2019   15:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://jaspert.free.fr/

Sejak aku dipintal menjadi kain, belum mampu aku berpikir, kelak mau jadi apa. Lalu dipotonglah helai demi helai tubuhku. Penjahit berkata, "Tugasmu menjadi saku bagi pelangganku, bersedia menyimpan cinta, dan setia pada wangi kerinduan."

Seminggu berlalu aku diboyong di sebuah almari mewah. Aku tak melihat apapun kecuali wanita tua yang ingin tampil modis. Buktinya kuitansi operasi plastik tersimpan dalam diriku. Sejak saat itu aku mulai menyimpan cinta dan setia pada wangi kerinduan.

Lalu aku diajak plesir ke negeri yang lebih kaya dibanding negeri penjahitku. Aku disimpan dalam koper, naik pesawat dan baru dibuka di sebuah kamar hotel. "Kamu siapa?" tanyaku keheranan.

Wanita itu tak menjawab, tangannya terampil merogoh tubuhku. Ia tertawa cekikikan bersama seorang lelaki. "Sakumu berbau anyir, titipkan saja uang-uangmu di dompetku," celoteh wanita itu penuh goda.

Sejak saat itu aku menjadi saku yang kesepian dan berharap ada wewangian.

MALANG, 13 DESEMBER 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun