Setelah sekian lama akhirnya muncul juga nama siswa madrasah di 12 besar rata-rata UN SMA tertinggi se-Indonesia. Siswa tersebut atas nama Nadia Anindita Vandaridari MAN Insan Cendekia Serpong dengan nilai rata-rata 9.75. seperti yang dirilis di situs okezone.com, Nadia tidak sendiri mendapat nilai tersebut ada tiga orang lain yang mendapat nilai yang sama yaitu Elva Vidya dari SMA Kristen 5 BPK Penabur, Gracia Isaura Raulina dari SMAN 8 Jakarta, dan Putu Siska Apriliyani dari SMAN 4 Denpasar. Di atasnya terpaut 0.01 poin atau 9.76 diraih ade Hyang Wikananda dan Luh Putu Lindayani, dimana keduanya dari SMAN 4 Denpasar. Lalu sebelumnya dengan nilai 9.78 diraih ditya Agam Nugraha dari SMAN 1 Surakarta dan Helena Marthafriska Saragi Napitu dari SMA Swasta Methodist 2 Medan. Dan terakhir nilai UN tertinggi tahun ini diraih oleh Ni Kadek Vani Apriyanti, pelajar asal SMAN 4 Denpasar dengan nilai 9.87.
Walaupun siswa madrasah belum mendominasi peraihan peringkat tertinggi rata-rata nilai UN nasional, peraihan ini tetap merupakan suatu prestasi yang memanggakan. Dimana di tahun-tahun sebelumnya belum ada sejarahnya siswa madrasah memperoleh peringkat 10 besar nilai UN Â secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan tingkat kesulitan soal UN tidak menghalangi siswa madrasah untuk mencapai prestasi terbaik secara nasional. Malah dengan meningkatnya tingkat kesulitan soal UN dapat dijadikan momentum oleh Nadia untuk mencapai prestasi terbaik di kancah nasional.
Bagi MAN Insan Cendekia Serpong, perolehan ini merupakan penantian panjang. Pada 2001 siswa MAN Insan Cendekia, dimana waktu itu masih bernama SMU Insan Cendekia dan belum dipegang oleh Departemen Agama berhasil meraih nilai NEM EBTANAS IPA terbaik atas nama  Ahmad Fikri Adriansyah. Seperti yang dilansir Gatra.com, dalam bidang IPS SMU Insan Cendekia menempati peringkat dua. Dengan tercapainya prestasi 10 besar rata-rata nilai UN oleh Nadia A.V. berhasil memecah kebuntuan prestasi UN selama 12  tahun. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah tersebut yang sekarang menjadi ujung tombak model madrasah se-Indonesia.
