Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak Pagaruyung di Negeri Sembilan

18 Mei 2019   02:27 Diperbarui: 18 Mei 2019   14:46 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Diraja Tuanku Ja'afar (dok. koleksi pribadi)

Koleksi Galeri Diraja Tuanku Ja'afar (dok. koleksi pribadi)
Koleksi Galeri Diraja Tuanku Ja'afar (dok. koleksi pribadi)
Tidak diketahui secara pasti kapan awal kedatangan orang Minangkabau ke Negeri Sembilan. Yang pasti penamaan negerinya mengacu pada akarnya. Kata negeri berasal dari bahasa Minangkabau nagari dalam bahasa Melayu menjadi negeri. Lalu sembilan menunjukkan 9 (sembilan) negeri yang didiami perantau Minangkabau. 

Dari Galeri Diraja Tuanku Ja'afar kami beranjak ke Museum Negeri Sembilan yang bentuk bangunannya menyerupai rumah gadang dengan atap bergonjong yang ujungnya meruncing seperti tanduk kerbau. Kami tak masuk ke museum tapi berjalan ke Istana Ampang Tinggi sebuah bangunan bersejarah yang berdiri di pekarangan sebelah kanan museum.

Sesuai namanya, Istana Ampang Tinggi dibangun di Ampang Tinggi pada 1865 atas permintaan Tuanku Imam, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan ke-5 sebagai hadiah pernikahan untuk putrinya Tunku Chindai dengan Tengku Muda Chik, putra Tuanku Raden, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan ke-4. Istana yang dibangun dari kayu ulin (balian) ini menjadi kediaman keluarga kerajaan hingga 1930.

Siang itu di Istana Ampang Tinggi, kami dijamu makan siang oleh YAB Dato' Seri Haji Aminuddin Bin Harun, Menteri Besar Negeri Sembilan. Menteri Besar adalah kepala pemerintahan yang menjalankan roda pemerintahan sehari-hari di Negeri Sembilan. 

Kami duduk bersila di lantai ruang depan istana, berkelompok 4-5 orang mengelilingi nampan bulat berisi lauk pauk yang disajikan sebagai menu siang itu. Ada Ikan Keli Berlado, Ayam Masak Lemak, Tumis Buncis, Sambal Ikan Bilis Gilas, dan Lalapan Sayur untuk teman makan nasi serta pisang. Untuk minum tersedia Es Sirup dan Janda Balik. Kegiatan makan dengan duduk bersila ini dikenal sebagai tradisi bersilo.

Bergambar bersama YAB Dato' Seri Haji Aminuddin Bin Harun, Menteri Besar Negeri Sembilan (keempat dari kanan) usai makan bersilo (Dokumentasi #TeghojahN9)
Bergambar bersama YAB Dato' Seri Haji Aminuddin Bin Harun, Menteri Besar Negeri Sembilan (keempat dari kanan) usai makan bersilo (Dokumentasi #TeghojahN9)
Di sela obrolan santai usai makan siang, YAB Dato' Seri Haji Aminuddin Bin Harun mengatakan Kerajaan Negeri Sembilan sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan menjelajahi Negeri Sembilan bertajuk #TeghojahN9 yang diselenggarakan atas kerja sama Lembaga Pelancongan Negeri Sembilan, Majlis Perbandaran Seremban, Majlis Perbandaran Port Dickson, dan Majalah Gaya Travel. 


Lewat program ini, Menteri Besar berharap awak media perwakilan dari stasiun televisi, majalah perjalanan, media daring, blogger, dan influencer; dapat menikmati destinasi-destinasi wisata Negeri Sembilan yang dikunjungi selama 4 hari 3 malam pada 30 April-3 Mei 2019 di wilayah administrasi Kuala Pilah, Seremban, dan Port Dickson serta membagikan pengalaman mereka kepada publik.

Jika ingin menikmati makan bersilo di Istana Ampang Tinggi, kamu bisa memesan paket makan siang untuk minimum 20 orang melalui Museum Negeri Sembilan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari kunjungan.

Untuk melengkapi penyusuran sejarah Negeri Sembilan, kami pun mengunjungi komplek Istana Seri Menanti, tempat kediaman Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan. Di Seri Menanti ada 3 (tiga) istana yaitu: Istana Besar, Istana Lama, dan Istana Tasik. Dari ketiga istana ini yang terbuka untuk dikunjungi publik adalah Istana Lama Seri Menanti.

Bangunan empat tingkat yang dibangun dari kayu ulin dan kayu penak selama 6 (enam) tahun (1902-1908) tanpa menggunakan sebiji paku besi ini, ditopang 99 tiang berukuran panjang 67 kaki yang melambangkan 99 orang hulubalang raja. 

Museum Diraja Istana Lama Seri Menanti (dok. koleksi pribadi)
Museum Diraja Istana Lama Seri Menanti (dok. koleksi pribadi)
Istana Lama Seri Menanti dipakai sebagai kediaman kerajaan hingga Istana Besar selesai dibangun dan siap ditempati pada 1932 yang kemudian menjadi kediaman resmi Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan hingga hari ini. Pada 1992 Istana Lama dijadikan museum kerajaan yang menyimpan berbagai koleksi kerajaan dan bisa dikunjungi publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun