Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Sudah Pantaskah Saya Disebut Blogger?

26 Oktober 2018   23:31 Diperbarui: 27 Oktober 2018   09:17 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disebuah kesempatan, saya bertemu dengan seorang senior yang sudah lama melanglang buana di dunia kepenulisan.  Saat itu saya masih bekerja atau tepatnya mengais rejeki di sebuah perusahaan MLM berproduk busana muslim.  Dan saya sangat enjoy dengan aktivitas saya memenej kegiatan marketing member-member. Tapi bukan itu yang akan saya bahas. 

Saat ngobrol ngalor ngidul, senior saya semasa aktif di media kampus dulu, menyinggung tentang kegiatan saya yang "jauh" dari dunia pewarta. Sepertinya menyayangkan mandegnya hobiku merangkai kalimat menjadi sebuah suguhan informasi yang bermanfaat.  

"Hayo menulis lagi,  sayang dong pikiranmu jadi tumpul kalau tak kamu asah, " sergahnya.  Tentu saja teguran halus itu menyetrum kesadaranku juga harga diriku.  

Duh harga diri? Rasanya seperti lecutan keras mencambuk pikiranku. Dan kata-kata senior itu menancap dalam di hati dan kesadaranku.  Sampai akhirnya pada satu titik klimaks saya "resign" dari dunia MLM yang hampir sepuluh tahun saya geluti. 

Dunia yang sudah memberi saya berbagai fasilitas hidup. Mungkin sudah saatnya saya menimbang dan kembali ke duniaku dulu, dunia menulis. Dunia yang menjadi passion saya. 

Bagai kiasan, gayung bersambut. Itulah yang saya rasa dan alami.  Saat berniat kembali ke dunia nulis--yang notabene tak tersentuh hampir 20 tahun--saya bertemu dengan orang-orang yang tepat.  

Mengenal satu demi satu orang yamg berkegiatan menulis di Malang. Dan saya bersyukur ketika alot mengutarakan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan,  seperti termotivasi saya merasa masuk dalam lingkaran aktivitas mereka. 

Saat ngumpul bareng Bolang (dok.pri)
Saat ngumpul bareng Bolang (dok.pri)
Dan lingkaran itu adalah sahabat-sahabat dari kompasianer yang bernama Bolang. Awalnya saya mengira Bolang itu identik dengan aktivitas ngebolang atau tukang melancong. 

Ternyata Bolang adalah Blogger Kompasiana Malang. Duh saya ternyata sudah masuk dalam lingkungan orang-orang yang piawai menulis.  Tak disangka begitu mulus jalan saya bertemu dengan komunitas yang bernama Bolang. 

Semakin Percaya Bahwa Semua Ada yang Mengatur

Ketika hati berteguh untuk mendapatkan sesuatu bertaut dengan niat yang kuat, diiringi doa dan aksi,  pasti bakal berbuah manis. Itu keyakinan saya yang ternyata memang sesuai keinginan. Dan Allah memberi jalan mempertemukan saya dengan Bolang. Sebuah kebetulan? Saya rasa sudah ada yang mengatur ritme kehidupan seseorang, termasuk keberuntungan saya. 

Kembali ke dunia nulis awalnya seperti perjuangan berat. Kebuntuan ide, hambarnya kalimat selalu mewarnai hasil coretan. Yang sering saya alami adalah kehabisan kosakata.  

Ke mana hilangnya ribuan kata yang dulu pernah saya miliki ya?  Saya menyadari begitu lawasnya meninggalkan kegiatan menulis karena selalu mengejar target-target penjualan. Dan kini saatnya membayar ketertinggalan saya dengan belajar lagi. 

Dibantu teman-teman Bolang, menyederhanakan masalah saya dengan banyak mengikuti kegiatan mereka.  Berguru pada yang muda yang tentu saja punya semangat dan perubahan.  

Alhamdulillah pelan namun pasti,  walau masih "terseok" saya sudah bisa mengurai kebuntuan kalimat.  Meski terkadang tulisan yang saya buat, kurang greget dan menggigit. 

Saya yakin semua berproses dan mengalir. Masih kudu belajar, belajar dan belajar lagi. Kini usia akun saya di Kompasiana sudah memasuki bulan kedelapan.  Tapi tulisan yang saya tancapkan masih dihitungan angka 70 buah.  Sedang artikel di akun blog pribadi saya yang usianya tak lebih dengan akun Kompasiana, masih dikisaran 20an.  Apapun tetap kembali ke proses kan?  

Semangat Hari Blogger

Kurang lebih 10 menit kedepan hari berganti dan penanggalan masehi masuk ke tanggal 27 Oktober. Saya kurang paham sebenarnya, saat seorang teman mengingatkan bahwa besok adalah Hari Blogger Nasional. Hari jadi bagi penulis yang mempunyai blog yang disebut blogger. 

Peringatan Hari Blogger Nasional dicanangkan pertama kalinya oleh Muhamad Nuh pada 27 Oktober 2007. Saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika RI. Blogger menurut Muhammad Nuh, harus mampu menebar hal-hal yang bermanfaat melalui tulisan-tulisannya di web blog. 

Dalam perkembangannya blogger atau para penulis itu tidak hanya menorehkan curahan hati individu saja.  Namun semakin menunjukkan potensi dirinya dengan informasi-informasi akurat dan mengepakkan sayap dengan dunia bisnis. 

Bahkan dari tulisannya di blog yang digarap dengan serius, mereka bisa berpenghasilan, mendapatkan pertemanan dan relasi bisnis dengan mempromosikan suatu produk dari kliennya. 

Menurut saya pribadi,  menulis sudah menjadi suatu profesi yang  banyak dilirik orang.  Dan sejujurnya, penulis pemula seperti saya dengan kenyataan baru melahirkan tulisan berjumlah puluhan baik di akun Kompasiana atau blog pribadi, takut untuk menyebut diri sebagai Blogger. Pun walau sedikit banyak sudah berpenghasilan dari tulisan. 

Hati kecil saya tetap kekeh menyuarakan : kudu banyak belajar,  banyak membaca dan berproses.  Sabar... Pasti waktu yang akan menjawab saat ada pertanyaan menyeruak, "Sudah pantaskah saya disebut Blogger? "

Selamat Hari Blogger Nasional yang ke-11
(27 Oktober 2007-2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun