Mohon tunggu...
Nurul Iswari
Nurul Iswari Mohon Tunggu... -

University Student. Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ecofun Community, Mengajarkan Pentingnya Menjaga Lingkungan

8 September 2017   23:51 Diperbarui: 8 September 2017   23:53 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini event yang menggabungkan tema cinta lingkungan dan anak-anak diselenggarakan di kota Bogor. Acara yang dinamakan Ecofun Go! Festival 2017 tersebut sukses digelar di Plaza Balaikota Bogor dengan peresmian pembukaan oleh Wakil Walikota Bogor, Ir. Usmar Hariman. Ecofun Go! Festival merupakan puncak acara dari serangkaian program Ecofun Go ASEAN yang diusung oleh komunitas Ecofun. Komunitas yang lebih dikenal dengan nama Ecofun Community ini bekerjasama dengan YSEALI, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, dan United Nations Volunteers di Indonesia. YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) adalah program yang sudah berdiri sejak tahun 2013 atas inisiasi dari mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama. 

Program ini dikhususkan untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara di ASEAN dengan Amerika Serikat di bidang lingkungan, ekonomi, wirausaha, dan bidang lainnya melalui pengembangan leadership di kalangan pemuda ASEAN. Sedangkan United Nations Volunteers atau yang lebih sering disingkat UNV adalah program kesukarelawanan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di Bonn, Jerman. Program yang dioperasikan oleh UNDP (United Nations Development Programme) ini menghubungkan para relawan di seluruh dunia dengan program-program pembangunan termasuk mobilisasi relawan di setiap program pembangunan yang sedang dijalankan.

Ecofun Community adalah komunitas sukarela yang pertama kali terbentuk pada tahun 2009 atas ide dari beberapa mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang diinisiasi oleh Annisa Hasanah, alumni Departemen Arsitektur Lanskap sekaligus pencetus board gameyang terkenal yaitu Ecofunopoly. Permainan ini sangat mirip dengan permainan monopoli pada umumnya, namun yang membedakan adalah unsur permainannya yang penuh tema lingkungan. Salah satu contoh yang signifikan adalah petak permainan bukanlah bertuliskan rumah, tanah, apartemen, pajak, dan lain-lain, namun bertuliskan daur ulang, sampah, listrik, air, dan hal yang bersangkutan dengan lingkungan lainnya. 

Semua properti permainan Ecofunopoly terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan berasal dari produk daur ulang. Sebut saja dadu permainannya terbuat dari limbah kayu, bidaknya terbuat dari kertas daur ulang yang dipadatkan, dan apabila di permainan monopoli biasa terdapat pion yang mewakili rumah dan hotel, maka di permainan Ecofunopoly diubah menjadi pohon dan karbon yang terbuat dari kertas daur ulang. Setiap pemain akan diberikan sejumlah karbon untuk digunakan selama permainan berlangsung. Kewajiban dari pemain adalah menghabiskan karbon ini agar keluar sebagai pemenang. 

Apabila pemain berhenti di petak tertentu dan berhasil menjawab pertanyaan yang tertulis di kartu Hijaukan atau Panas dan poinnya bertambah, maka karbon yang dimiliki pemain akan berkurang sesuai penambahan poin tersebut. Sebaliknya apabila pemain mendapatkan pengurangan poin, maka wasit akan menambah karbon si pemain. Esensi dari bergabung dalam permainan Ecofunopoly adalah meningkatkan awarenesspemain terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan menstimulasi pemain untuk pro terhadap produk-produk daur ulang, minimalnya adalah mengurangi penggunaan produk berbahan plastik.

Tepatnya pada tanggal 27 Agustus 2017 lalu, Ecofun Community melalui Annisa Hasanah sebagai ketua pelaksana sukses menggelar acara Ecofun Go! Festival 2017. Acara ini menyajikan berbagai macam perlombaan untuk anak-anak, khususnya siswa sekolah dasar. Perlombaan tersebut adalah menggambar, mewarnai, daur ulang, dan turnamen permainan Ecofunopoly berukuran raksasa. Penampilan angklung yang disuguhkan tim ekstrakulikuler SMK Wikrama Bogor turut memeriahkan acara ini. 

Acara yang diikuti lebih dari 100 peserta dan masyarakat Bogor ini menghadirkan konsep cinta lingkungan yang unik. Setiap pengunjung, termasuk peserta lomba disarankan untuk membawa botol minum isi ulang agar mengurangi jumlah sampah, terutama sampah plastik di lokasi acara. Di dalam acara sudah disediakan beberapa titik pengisian air minum, bahkan pemerintah Kota Bogor sudah lebih dahulu menyediakan stasiun air minum isi ulang di dalam lingkungan Balaikota Bogor yang bisa dinikmati siapa saja. 

Penyajian konsumsi snack dan makan siang untuk para tamu undangan juga unik. Dodongkal (kadang disebut Dongkal), jajanan pasar khas Jawa Barat yang berbahan dasar tepung beras dan diisi dengan gula aren disajikan sebagai welcome snack dan dikemas dalam daun pisang dengan alas dari piring rotan. Makan siang juga tidak ketinggalan dikemas dalam daun pisang beralaskan piring rotan. Tidak lupa juga acara ini diisi dengan kegiatan flash mob Baby Shark yang diikuti oleh anak-anak dan panitia.

Acara yang disponsori oleh Pemerintah Kota Bogor, ASEAN Foundation, Hotel Salak The Heritage, PT Bogor Life Science and Technology, Kolaborato Co-working Space, Moeaerial, Komunitas We Love Bogor, dan Komunitas Earth Hour ini sukses dibawakan dengan ringan dan menyenangkan oleh Igor Christof, seorang penyiar radio KISI 93.4 FM yang sudah sering menjadi pembawa acara berskala besar dengan selera humornya yang unik dan diterima banyak orang. 

Acara ini juga turut menghadirkan perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, yaitu Emily G. Abraham (Assistant Cultural Affairs Officer) dan Putra Aditya (YSEALI Coordinator of Public Affairs Section), perwakilan UN Volunteers Indonesia, yaitu Park Miyeon (UNV Programme Officer, UNV Field Unit Indonesia), relawan YSEALI asal Filipina, Beatriz Brondial, dan asal Myanmar, May Kyi Kyaw Kyaw yang keduanya turut memperkenalkan budayanya dari negara masing-masing. Sebelumnya sudah ditetapkan siswa sekolah dasar yang mendapatkan gelar Duta Ecofun, yaitu Dheeraj Jaikishin yang merupakan siswa kelas 5 dari Sekolah Bogor Raya. Penghargaan dan 1 set permainan Ecofunopoly diberikan oleh Annisa Hasanah, Emily G. Abraham, dan Usmar Hariman.

Acara Ecofun Go! Festival 2017 diakhiri dengan pengumuman pemenang tiap perlombaan. Vandanu Wibisono, Shinta Bella Oqtavia, dan Kalisha Athaya Mahira keluar sebagai Juara 1, 2, dan 3 dari cabang lomba mewarnai. Sedangkan lomba menggambar berhasil dijuarai oleh Marva Alzena sebagai Juara 1, Dzakia Putri Amalia sebagai Juara 2, dan Yuriana sebagai Juara 3. Dari cabang lomba daur ulang ada nama Sekar Kinasih A. Sanjaya, Esther Gabriella R.L., dan Shofi Nurlita Sari yang secara berurutan keluar sebagai Juara 1, Juara 2, dan Juara 3. Sedangkan dari cabang lomba turnamen berhasil dijuarai oleh Nailah Salsabila.  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun