Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar dari Penyerangan Warga Seleman ke Pendung Talang Genting

1 Agustus 2018   16:31 Diperbarui: 2 Agustus 2018   15:07 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa bila malam tiba, saya stress membayangkan apa yang bakalan terjadi nanti malam," keluh salah seorang penduduk yang bertempat tinggal di batas desa bagian barat. 

Saya suruh dia lapor ke polisi. Katanya masih mikir-mikir. "Selama ini hubungan saya dan orang tua mereka sangat baik. Saya tak tega anak-anaknya berurusan dengan hukum," tukasnya.

Kepada saya Ibu berinisial L ini menjelaskan, dia sudah dua kali mendatangi orangtua dan Kepala Desa setempat minta tolong agar anak-anak tersebut ditegor dan dijaga. Amannya cuman semalam dua malam. Setelah itu ribut lagi.

Terakhir Ibu L dan suaminya habis kesabaran. Mereka  melapor ke pada petugas kenalannya. Tapi secara pribadi. Belum melalui surat resmi.

Dengan sigap petugas tersebut merespon. "Bilang pada Kepala Desa di sana, polisi akan betrindak. Jangan salahkan kami andaikan ada yang terserempet peluru."

Begitu pesan sampai kepada Kepala Desa terkait,  segera diumumkannya ke dalam Masjid.

Mulai malam itu sampai sekarang, tiada lagi keonaran di daerah yang saya sebutkan sebagai perbatasan bagian barat itu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Berkaca dari pengalaman Ibu  L, apabila ada masyarakat merasa terdampak langsung atau tidak langsung oleh tindakan kejahatan, jangan ragu-ragu melapor pada  pihak berwajib. Karena polisi adalah milik rakyat yang bertugas melindungi dan menjaga kemanan rakyat. Bagaimanapun, dalam menangani masalah kriminal polisi adalah ahlinya.

Selain itu, selaku orangtua  agar menjaga anak-anaknya masing-masing. Terutama pada malam hari. Dimana mereka nginap. Siapa saja teman bermainnya. Dalam hal ini orangtua dihadapkan pada berbagai dilema. Di daerah saya, kebanyakan anak-anak nakal yang suka keluyuran malam ini tinggal bersama neneknya. 

Orang tuanya bekerja di Malaysia. Uang mengalir setiap bulan membuat mereka leluasa berleha-leha dan melakukan sesukanya. Oleh nenek, mereka  hampir lupa bahwa memanjakan cucu secara berlebihan berakibat fatal pada masa depan anak itu sendiri.

Hal lain tak kalah penting, apabila orangtua melihat gelagat mencurigakan dari anak-anaknya, seumpama  sering keluyur malam dan diisukan terlibat perkelahian, segera tanyakan dan ajak ngomong secara baik-baik. Jangan dimarahi, jangan pula dibela dan dimenang-menangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun