Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Temukan Pekerjaan yang ketika Kamu Melakukannya Terasa Enjoy

10 Februari 2020   19:52 Diperbarui: 14 Februari 2020   12:02 2657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena, dalam konteks pekerjaan profesional, "a man is not paid for having head and hands, but for using them", masih menurut Elbert Hubbard. Seseorang itu tidaklah dibayar karena punya kepala dan tangan, tetapi karena kemampuannya mendayagunakan dan mengoptimalkan fungsi tangan atau anggota tubuh serta isi kepalanya yang telah dikaruniai Tuhan demi tujuan kesejahteraan pribadi dan kemaslahatan bersama.

Konsekuensi lain dari menyalanya passion atau renjana dalam jiwa tersebut adalah tumbuhnya jiwa kepemimpinan mandiri (self-leadership) dalam diri kita.

Seseorang yang memiliki jiwa self-leadership, terlepas dari apa pun jabatan formalnya di kantor atau dalam bisnis, tidak bisa menjadi individu yang hanya menunggu solusi muncul; ia menjadi pencari solusi alih-alih pembuat masalah.

Menurut Eileen Rachman, konsultan karier terkemuka (Kompas, Sabtu, 11 Januari 2020), sang pencari solusi akan membangun beberapa kebiasaan, yakni, pertama, peka terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Kita perlu mampu menganalisis latar belakang masalah, penyebab suatu gejala, akibat, dan dampaknya. 

Kedua, selalu awas dengan keberadaan sumber daya yang ada di sekitar kita. Pahami kekuatan setiap sumber daya yang ada dan apa yang bisa dimanfaatkan darinya. 

Ketiga, kita perlu mengerti peran-peran yang bisa dimainkan oleh setiap anggota tim kita atau orang-orang di sekitar, sehingga kita bisa menggerakkan mereka secara efektif. 

Dan, terakhir, kita juga perlu awas terhadap adanya halangan, tantangan, bahkan serangan "musuh" atau kompetitor. Berpikir dari hulu ke hilir, tidak sekadar mengidentifikasi hambatan atau tantangan, tetapi juga kapan suatu hambatan bisa muncul.

Bila sudah terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan di atas, dalam keadaan genting, kita tidak perlu lagi berlama-lama menganalisis seluruh unsur masalah dari nol. Kita sudah siap menyusun barisan untuk merancang rangkaian tindakan. Kita akan datang dengan solusi, karena kitalah sang pencari solusi.

Jika kita sudah hadir sebagai sang pencari solusi demi kemaslahatan bersama, yang berawal dari passion atas apa pun pekerjaan kita yang kemudian menumbuhkan jiwa self-leadership dan altruisme dalam diri.

Maka, dengan izin dan kuasa Tuhan yang merupakan cerminan keyakinan transendental dan spiritual kita, jabatan idaman hanyalah sebagian kecil dari potensi kesuksesan yang akan dapat kita raih dalam karier dan hidup kita.

Do your best, and God will do the rest.

Kramat Babakan, 9-10 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun